Jelang Lebaran Jumlah Pemudik Angkutan Umum Diperkirakan Naik 5%

LAMANRIAU.COM,  JAKARTA– Kementerian Perhubungan (Kemhub) memperkirakan jumlah penumpang angkutan umum selama masa angkutan Lebaran 2018 mencapai 19,5 juta orang. Angka ini tumbuh sekitar 5,17 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 18,6 juta penumpang.

“Kami prediksi jumlah pemudik akan mencapai 19,5 juta orang atau mengalami kenaikan sebesar 5,17 persen dari jumlah pemudik tahun 2017 yang berjumlah 18,6 juta orang,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam keterangannya, Kamis (7/6).

Data Kemenhub mencatat bahwa jumlah penumpang pesawat menjadi yang terbanyak sebesar 5,74 juta orang, lalu penumpang kereta api (KA) 4,73 juta orang, bus 4,28 juta penumpang, angkutan penyeberangan 3,81 juta orang, dan kapal laut sebanyak 980.000 penumpang.

Adapun jumlah kendaraan pribadi pada masa angkutan Lebaran 2018 diperkirakan mencapai 12,24 juta unit. Angka tersebut terdiri atas 3,72 juta mobil yang tumbuh 16,6 persen dari periode yang sama tahun dan 8,52 juta sepeda motor yang tumbuh 33 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Budi memberikan perhatian khusus terhadap moda darat khususnya di dua titik yaitu Merak dan Tol Cikampek-Cipali. “Saya memberikan perhatian khusus karena di titik-titik tersebut terdapat jumlah kendaraan yang besar sekali dan hal tersebut dilakukan individu sehingga kita harus memantau prasarana yang ada,” papar Budi.

Selain moda darat, Menteri Perhubungan ( Menhub ) juga menekankan titik krisis di moda laut. Dia menjelaskan dari tahun ke tahun, di Pelabuhan Kalianget, Madura, Jawa Timur, selalu terdapat lonjakan penumpang. Kemhub telah menyiapkan sejumlah kapal untuk melakukan pengawalan apabila ada penumpang berlebih. Titik-titik penting lainnya di sektor perhubungan laut adalah pelabuhan di Banjarmasin, Balikpapan, Tarakan, dan Makassar.

Di sektor perhubungan udara, dengan adanya pertumbuhan angkutan udara yang hampir 9 persen, Menhub mengatakan dibutuhkan suatu koordinasi yang intensif. Pada masa angkutan Lebaran 2018, Menhub menyatakan ada tambahan 3.500 slot penerbangan dari Jakarta ke beberapa daerah di Indonesia.

“Untuk seluruh Indonesia, ada 7.000 slot dan itu merupakan jumlah yang besar. Sehingga untuk memperlancar movement, kita menyiapkan waktu operasi bandara hingga pukul 24.00,” jelasnya.

Sementara itu, untuk moda kereta api, Menhub menyatakan terdapat ancaman tanah longsor di beberapa titik rel kereta api dan Menhub meminta PT KAI untuk melakukan langkah-langkah antisipatif.

Kemhub memprediksi terdapat dua kali puncak arus mudik yaitu 8-9 Juni 2018 dan 12-13 Juni 2018. Sementara untuk arus balik, semula puncaknya akan terjadi pada 24-25 Juni 2018 namun setelah dievaluasi, arus balik akan lebih banyak pada 19-20 Juni 2018.

Lalu, imbuh Budi, untuk menekan jumlah angka kecelakaan dilakukan program mudik gratis, baik yang diselenggarakan Kemhub, BUMN, ataupun swasta. “Untuk program mudik gratis Kemhub dan BUMN dan mitra kerja telah menyiapkan kuota sebanyak 245.329 orang yang diharapkan akan menurunkan tingkat kecelakaan di masa angkutan lebaran,” ujar Menhub.**(Bsc)

 

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *