Ketidakadilan Membuahkan Ketidaknyamanan Hidup

TUBUH, akal dan hati merupakan titipan Allah yang harus benar-benar kita perhatikan untuk menjadi sehat lahir batin, jasmani ruhani, fisikal spiritual.

Lalainya kita memperhatikan titipan ini sering kali mengantarkan kita pada ketaknyamanan hidup. Semua kita pasti sepakat dengan kesimpulan ini.

Tentang perhatian kita pada tubuh, semua kita pasti tahu bahwa banyak di antara kita yang tidak hanya memenuhi kriteria standar kesehatan. Kita memanjakan tubuh dengan kenyamanan plus harga mahal demi gengsi. Kalau ditanya mengapa? Jawabnya adalah demi membalas tubuh yang capek bekerja.

Sekarang mari kita serius bertanya pada diri kita sendiri. Sudahkah kita memberikan nutrisi dan gizi yang bagus untuk akal kita sebagus nutrisi dan gizi yang kita berikan kepada tubuh kita?

Akal kita membutuhkan ilmu yang cukup dan baik agar bisa berpikir normal. Akal kita membutuhkan informasi yang valid dan reliabel agar tidak tersesat. Akal kita membutuhkan guru atau pembimbing yang mengajari metode yang benar dalam berpikir. Sudahkah kita penuhi?

Lalu bagaimana dengan nutrisi dan gizi untuk hati kita? Sudahkah semapan makanan untuk tubuh kita? Hati kita membutuhkan nutrisi berupa dzikir, ibadah dan tadabbur.

Hati kita membutuhkan makanan cinta dan kasih sayang. Hati kita membutuhkan pembimbing ruhani yang mengarahkan ke jalan yang benar mengikuti jalan orang-orang yang telah diberikan nikmatoleh Allah. Sudahkah kita penuhi?

Banyak yang tidak adil memerlakukan tiga titipan di atas. Yang tak memberikan makanan bergizi pada tubuh maka dia akan sakit badan. Yang tak memberikan makanan yang cukup pada akal maka akan bodoh dan dungu.

Yang tak memberikan nutrisi cukup pada hati maka akan menjadi sedih dan kecewa berkepanjangan. Terjawablah sudah mengapa banyak orang sehat badan namun pikiran dan perilakunya jahat tak berprikemanusiaan. Manusia model ini pasti akan sengsara di dunia dan di akhirat kelak.

Marilah kita bersikap adil dan memenuhi gizi tubuh, akal dan hati kita. Jadikan Ramadlan kali ini sebagai kesempatan memebenahi diri kita untuk menjadi lebih baik. Salam, AIM.

[KH Ahmad Imam Mawardi]

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *