UMAT Islam di Indonesia menjadikan Idul Fitri sebagai hari raya utama, momen untuk berkumpul kembali bersama keluarga. Tradisi mudik dan pulang kampung merupakan momentum jelang Lebaran.
Namun, momentum Lebaran kali ini berbeda dari tahun-tahun terdahulu.
Lebaran kali ini di tengah wabah penyakit Corona atau Covid-19 yang tengah melanda dunia khususnya di Indonesia. Kewaspadaan agar tak terkena Covid-19 haruslah benar-benar diperhatikan.
Protokol kesehatan dan anjuran pemerintah serta fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) sangat penting untuk dilaksanakan. Seperti tidak mendatangi “zona merah” pandemi Corona, menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tanga dengan sabun atau hand sanitizer.
Idul Fitri adalah hari raya umat Islam sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah. Biasanya pada tanggal tersebut, umat Islam melakukan salat Id bersama-sama di mesjid, di lapangan jika area ibadahnya tidak cukup menampung jemaah.
Tetapi, Lebaran kali ini banyak masyarakat yang melaksanakan salat Id berjemaah bersama keluarga di rumah, meski kemungkinan ada juga yang salat Id di masjid atau lapangan.
Takbir mulai dikumandangkan setelah bulan Syawal dimulai. Di mesjid dan di jalan raya, gema takbir berkumandang menandakan hari kemenangan dimulai setelah 30 hari berpuasa Ramadan.
Sebelum menunaikan salat sunah Idul Fitri, kaum muslimin juga diwajibkan membayar zakat fitrah sebanyak 2,5 kilogram bahan pangan pokok, atau juga bisa berupa uang.
Jika zakat dibayarkan setelah salat Id hukumnya sedekah bukan zakat fitrah. Tujuan dari zakat fitrah sendiri adalah untuk memberi kebahagiaan pada kaum fakir miskin. Setelah Salat sunah Id 2 rakaat di sertai Khutbah dan dilanjutkan doa.
Kaum muslimin saling bermaaf-maafan, silaturahim/ halal bi halal dengan sanak keluarga dan tetangga, kadang ada juga yang melakukan ziarah kubur.
Hidangan khas lebaran Indonesia berupa ketupat, opor ayam/kuah ketupat dan macam jenis kue kering dan kue basah. (*)
