Memoles Lagi Keindahan Pantai Tenggayun

Pantai Tenggayun, kecamatan Bandar Laksemana< Bengkalis

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Pantai Bahari Desa Tenggayun Kecamatan Bandar Laksemana, Kabupaten Bengkalis, salah satu destinasi wisata pantai Provinsi Riau. Berada dekat bibir timur Pulau Sumatera dan berhadapan langsung dengan Selat Melaka.

Baca : Pantai Koneng Dumai Pilihan Bermanja di Selat Malaka

Pantai Tenggayun adalah wahana pariwisata yang layak menjadi unggulan daerah ini. Pasirnya alami dengan alam budaya Melayu yang masih kental. Pantai ini juga sangat luas pada saat air laut surut, dan menarik saat gelombang riak air pasang naik.

Akses ke Pantai Tenggayun juga sangat mudah karena berada tak jauh dari jalan lintas Pelintung-Sungaipakning. Sampai d-isana kita akan menemui jalan kecil yang hanya berjarak sekitar 500 meter menuju pantai.

Ada banyak pintu masuk yang mudah untuk para wisatawan berkunjung ke daerah ini. Seperti wisatawan dari kota Pekanbaru ibukota Provinsi Riau, hanya butuh waktu 1 jam 30 menit mengakses jalur tol Pekanbaru-Dumai. Sesampai ke kota Dumai, melalui jalur darat dengan estimasi hanya butuh waktu 1 jam 42 menit.

Lalu dari jalur Kota Bengkalis, para wisatawan tinggal menyeberangi kapal Roro dari pelabuhan menuju Sungaipakning kecamatan Bukitbatu, akses darat tidak sampai 30 menit. Dari akses Jalan Lintas Timur juga bisa melalui Kabupaten Siak ke Sungaipakning.

Perlu Sentuhan

Pantai Tenggayun saat ini tidak selalu ramai kunjungan wisatawan, hanya pada hari libur tertentu saja. Pantai terlihat bersih dari sampah dan pinggirnya terlihat perahu yang terikat. Biaya masuk ke aset wisata ini juga terbilang murah, hanya membayar parkir sekitar Rp10 ribu saja.

Dari kejauhan terlihat rumah-rumah pengeringan ikan berjejer sambil menikmati es kelapa dari warung yang berada dekat pinggir pantai. Warung terbuat dari kayu dan menjual berbagai makanan ringan dan minuman. Segelas kopi dapat menjadi sajian yang nikmat sambil melihat pemandangan pantai.

Sore hari saat air surut, rumah nelayan yang memiliki tinggi sekitar 20 meter dengan lantai kayu. Nelayan-nelayan terlihat sedang menata ikannya dengan rapi. Ada juga yang memancing dengan masuk ke dasar laut yang cukup dangkal.

Sayangnya, belum banyak fasilitas tersedia baik oleh masyarakat maupun pemerintah setempat. Padahal, sedikit saja d-ipoles, pantai ini akan menjadi kebanggan tersendiri dan layak jual seperti tempat wisata kebanyakan. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *