Mimbar  

Kehadiran Dajjal dan Tanda Akhir Zaman

Akhir Zaman

LAMANRIAU.COM – Salah satu pilar dasar Islam adalah keyakinan adanya hari kiamat, yang dalam Alquran dan hadist sering juga bermakna hari akhir zaman. Penyebutan ini mengisyaratkan bahwa kiamat terkait erat dengan saat-saat terakhir alam semesta dan kehidupan makhluk.

Baca : Kita Pasti akan Kembali Kepada Allah

Kiamat adalah sebuah fenomena logis dari keberadaan semua yang ada di jagat raya. Kiamat adalah rahasia Allah Yang Mahakuasa, tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Al-qur’an dan sunah pun hanya menginformasikan tanda-tandanya.

Salah satu tanda kiamat semakin dekat waktunya adalah munculnya banyak Dajjal yang mengaku nabi, baik pada saat Rasul masih hidup maupun setelah wafat. Dalam satu hadis juga menyebutkan bahwa jumlahnya sekitar 30 orang. Namun Nabi tidak memerincinya satu per satu.

Hari kiamat tidak akan datang sampai muncul banyak dajjal sang pembohong, (jumlahnya) sekitar 30 orang dan semuanya mengaku sebagai utusan Allah. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Dalam sejarah tercatat beberapa nama orang yang mengaku Ia sebagai nabi seperti Musailamah al-Kazzab, hidup pada masa Nabi. Ia masuk Islam tahun 9 H, tapi kemudian murtad. Ia dan bala tentaranya sekitar 40 ribu orang takluk oleh Abu Bakar.

Kemudian Al-Aswad al-‘Ansi, berasal dari Yaman. Ia hidup pada masa Nabi, masuk Islam tapi kemudian murtad. Ia mempimpin gerakan melawan kaum muslimin, tapi akhirnya mati terbunuh.

Sajah binti al-Haris at-Taglibiyyah, seorang wanita penganut Nasrani. Ia pernah menjadi istri Musailamah al-Kazzab. Setelah Musailamah kalah, Ia akhirnya masuk Islam dan kembali ke kampungnya Taglib.

Ţulaihah binti Khuwailid al-Asadi, pernah masuk Islam pada tahun 9 H, bersama kabilah Bani Asad. Ia kemudian murtad dan mengaku nabi. Pada masa Abu Bakar ia kalahkan oleh Khalid bin Walid dan masuk Islam kembali.

Mukhtar bin Abi ‘Ubaid asSaqafi, seorang Syi’ah. Ia hidup pada masa tabi‘in. Ia mengaku mendapat wahyu. Saat perang melawan Mus’ab bin Zubair, ia mati terbunuh.

Haris bin Sa’id al-Kazzab, hidup pada masa Abdul Malik bin Marwan. Ia mengaku menjadi nabi dan akhirnya mendapatkan hukuman mati.

Pada masa dinasti Bani Umayyah dan Abbasiyah tercatat tidak kurang dari tujuh orang pengaku nabi, yaitu al-Mukhtar bin ‘Ubaid as-saqafi, al-Haris bin Sa’id, Bayan bin Sam’an, alMugirah bin Sa’id, Abu Mansur al-Ujali, Abu al-Khattab al-Asadi dan ;Ali bin al-Fadl.

Tidak berhenti itu saja, fenomena nabi palsu terus bermunculan sampai saat ini. Ada yang berpengaruh luas seperti pada kelompok Bahaiyah, Babiah dan Ahmadiyah. Ada yang sangat terbatas pengaruhnya seperti pada sosok Ahmad Mushaddiq di Indonesia.

Masih banyak nabi-nabi palsu lainnya yang pernah muncul dalam sejarah Islam. Krisis akidah pada masyarakat menjadikan mereka mudah tertipu dan tergiur mengikuti ajakan nabi-nabi palsu.

Dari semua itu, yang paling berpengaruh dan mencekam adalah Dajjal yang akan muncul pada akhir zaman. Kemunculannya membawa misi memengaruhi banyak orang dan menggoda mereka untuk berpaling dari jalan Allah.

Asal Kata al Masih Dajjal

Abu Abdillah Al Qurtubi menyebutkan 23 23 variasi bentuk kata dari lafaz al masih. Al masih dapat berarti siddiq (yang benar) dan dapat berarti ad-dalil al kazzab (yang sesat lagi pembohong).

Allah menciptakan dua al-Masih yang berlawanan, Isa adalah al-masih pembawa petunjuk, yang dapat menyembuhkan tuna netra dan penyakit sopak dan dapat menghidupkan orang mati dengan izin Allah.

Sedang Dajjal adalah al-masih kesesatan yang menyebarkan huru-hara kepada manusia dengan kejadian-kejadian luar biasa, seperti menurunkan hujan dan lain sebagainya. Dajjal mengapa dengan sebutan al-masih, karena salah satu matanya terhapus (buta).

Adapun asal makna Dajjal ialah al-khalat (mencampur, mengacaukan, membingungkan). Ketika seseorang itu berbuat dajjal itu berarti ia melakukan penipuan dan memanipulasi. Dan ad-dajjal ialah manipulator dan pembohong yang luar biasa.

Jadi dajjal berarti banyak menelurkan kebohongan dan kepalsuan. Seperti halnya semua nabi dan rasul sebelumnya, Nabi Muhammad SAW memprediksi kedatangan dajjal sebagai salah satu isyarat datangnya hari Kiamat.

Nabi bersabda, “Wahai manusia, tak akan ada huru-hara di muka bumi ini sejak masa Adam yang lebih besar dari pada huru hara Dajjal. Sesungguhnya setiap Nabi yang dikirim Allah akan memperingatkan ummatnya tentang Dajjal. Aku adalah nabi terakhir dan kalian adalah ummat terakhir (Riwayat Ibnu Majah).

Kemunculan dajjal merupakan peristiwa yang menakutkan bagi seluruh manusia di muka bumi, dan peristiwa tersebut akan terjadi di akhir zaman. Dajjal akan merajalela di muka bumi dengan menyebarkan kerusakan dimana-mana, dan meneror orang-orang beriman serta mengalihkan mereka dari keimanan kepada kekufuran.

Anas meriwayatkan bahwa Nabi bersabda,”Tidak ada tempat yang tidak dimasuki Dajjal kecuali Makkah dan Madinah (Riwayat Muslim). Ibnu Umar meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Tak diragukan lagi, Nuh telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal, tetapi aku akan menceritakan sesuatu tentang Dajjal yang tak diceritakan oleh para nabi sebelumku. Kalian harus tahu bahwa dia bermata satu dan Allah tidak bermata satu (Riwayat al-Bukhrī).

Ubay bin Kaab meriwayatkan, Nabi bersabda, Mata Dajjal berwarna hijau seperti kaca.(Riwayat Ahmad). Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Di antara tempat kedua matanya (kening) Dajjal tertulis huruf kaf, fa’ dan ra’ (kafara, ingkar) (Riwayat al-Bukhrī). Hadis yang terakhir ini juga terdapat dalam Shahih Muslim.

Rangkaian huruf itu akan terlihat hanya oleh orang yang beriman, yang akan dilindungi Allah dari fitnah Dajjal. Dajjal bukanlah organisasi, bukan komunitas atau negara, ia adalah sosok manusia. Dalam hadis diterangkan Dajjal akan berjalan di muka bumi seperti awan yang ditiup angin.

Nabi memberitahu kita bahwa pada akhir zaman akan muncul seorang manusia yang akan menipu semua manusia. Dajjal akan menguasai dunia. Maka orang orang Islam harus waspada, agar hati mereka tidak memendam cinta terhadap dunia sehingga mereka tak akan meninggalkan agama karena rayuan Dajjal.

Dia dapat menyembuhkan orang yang sakit dengan mengusapkan tangannya ke tubuh mereka, seperti yang dilakukan Isa, tetapi dengan tipuannya itu, Dajjal akan menggiring orang ke jalan menuju neraka. Jadi Dajjal adalah juru selamat gadungan.

Dia akan berpura-pura menjadi juru selamat dan menipu orang dengan mempertontonkan kekuatannya yang menakjubkan. Dajjal datang dengan kekuatan setan, dia akan meneror orang-orang Islam agar mau menjadi pengikutnya, dan mengubah mereka menjadi orang-orang kafir.

Dia akan menyembunyikan kebenaran dan menawarkan kebatilan. Dajjal akan muncul di antara Syam (Suriah) dan Irak, dan dalam beberapa hadis disebut bahwa dia akan muncul di Khurasan, Iran. (RCI)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *