Coffee Shop, Jadi Trend dan Peluang Bisnis Masa Kini

coffee shop

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Budaya ngopi kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Kota Pekanbaru, tampak dari pertumbuhan kedai kopi atau coffee shop sejak beberapa tahun terakhir. Kopi tetap menjadi minuman favorit yang banyak dapat pesanan meski sajiannya beragam.

Berbeda dengan dulu kopi lebih menyasar pasar orang tua, kini ia menjadi milik semua kalangan dengan beragam kelas dan segala usia. Karena kepopulerannya, tak heran kini sejumlah coffee shop semakin ramai peminatnya.

Sinar Coffee, berdiri sejak April 2020 lalu. Dengan mengusung konsep rumahan industrial, selain mudah d iterima konsumen juga biayanya lebih murah. berdiri sejak awal pandemic Covid-19 mewabah, merupakan salah satu tantangan. Pola ngopi telah berubah, banyak orang kini beralih mengkonsumsi di rumah.

Baca : Smesta Coffe, Tongkrongan Anak Muda Masa Kini

“Awalnya kita mengambil konsep rumahan, kemudian digabungkan dengan konsep industrial. Karena menurut kami lebih mudah untuk diterima konsumen juga biayanya yang lebih murah. Pada awal pandemi kita tutup sementara ikuti peraturan dari pemerintah, bukan tutup beroperasi tapi tidak boleh minum di tempat. Kami mulai terima take away (dibungkus) saja sampai jam 8 malam, itu kira-kira selama 2 minggu,” ujar Farhan, Owner Sinar Coffee Pekanbaru, kemarin.

Bukti berawal dari hobi, sehingga menjadi bisnis tak hanya rekayasa belaka. Ide awal hingga berdirinya coffe shop ini, menurutnya, terinspirasi dari sering nongkrong, melihat-lihat coffee shop lain, dan semakin kesini semakin tertarik memulai bisnis ini.

Coffe shop ini beralamat Jalan Ronggowarsito, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru yang menjadi keuntungan tersendiri. Selain kawasan titik kumpul anak muda juga letaknya yang merupakan kawasan pusat kota.

Farhan mengaku untuk mempertahankan bisnis ini, meski banyaknya persaingan saat ini, tak hanya dengan mengolah konsep. Caranyanya dengan selalu menjaga rasa mempertahankan kualitas rasa, itu suatu hal yang penting.

“Kami berbeda dari kedai kopi lainnya, soal rasanya beda. Kami lebih mengejar ke kopi yang telah domodifikasi, dengan varian kopi manis. Menurut kami, Pekanbaru yang benar-benar pecinta kopi jarang. Misalnya saja, kopi susu bukan lagi fokus ke kopinya karena jarang yang suka pahit, apalagi peminatnya dominasi anak muda,” lanjutnya.

Adanya coffee shop menjadi hal yang berdampak pada kehidupan sosial, perubahan gaya hidup sehingga menjadikannya trend. Kebanyakan orang pergi ke coffe shop bukan hanya sekedar minum kopi, tetapi jadi tempat bersantai dan berkumpul sembari mengerjakan tugas. Kini juga menjadi titik temu bagi kolega kerja, apalagi semakin nyaman dengan tersedianya koneksi wifi internet. ***

*** Tulisan kiriman Jayz Braxton, mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Persada Bunda Pekanbaru.

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *