Raup Jutaan Rupiah dari Budidaya Ikan Cupang Hias

Budidaya ikan cupang

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Ikan cupang belakangan mendadak populer dengan banyaknya peminat yang berasal dari berbagai kalangan. Pada masa pandemi saat ini, usaha ini yang menguntungkan. Beragam jenis ikan cupang dengan berbagai warna menarik semakin menambah daya tarik para pencinta hewan air yang satu ini.

Baca : 5 Hiasan Ini Jadikan Taman Rumah Lebih Indah

Naufal Akram, bermula dari hobinya mengkoleksi ikan cupang kini sukses menjadi pembudidaya dengan beragam jenis dan ragam. Memanfaatkan lokasi rumahnya Jalan Kapau Sari, Kelurahan Pematang Kapau, Kota Pekanbaru.

Ia sudah menekuni usaha pembudidayan sejak awal Januari 2017 lalu hanya bermodalkan Rp500 ribu, dengan omset Rp4 hingga Rp10 juta perbulan. Ia membudidayakan ikan cupang pada lahan belakang rumahnya yang cukup luas.

Rak-rak ikan cupang terlihat tersusun rapi. Tidak hanya dalam soliter, Naufal juga mengembangkan ikan ini dalam styrofoam dan kolam miliknya, serta sebagian lagi tersusun rapi dekat belakang pintu.

“Ikan cupang hias saya tidak hanya untuk jual dalam rumah, tetapi juga melalui sosial media seperti instagram dan facebook. Serta melalui lelang yang sering diadakan para pencita ikan cupang hias. Termasuk juga kontes-kontes dari berbagai daerah. Sudah banyak piagam yang telah saya raih dari kontes tersebut,” ungkap Naufal Akram belum lama ini.

Pelanggan Naufal tidak hanya berasal dari Pekanbaru, melainkan sampai ke luar pulau Sumatera. Seperti Bandung, Jakarta, Bengkulu, Batam hingga luar negeri seperti Malaysia dan banyak lagi.

Perawatan ikan ini cukup mudah hanya membutuhkan air yang bersih dan pakan yang cukup serta tak lupa memberikan racikan air daun ketapang. Serta rutin mengganti air agar ikan cupang hias menjadi semakin menarik.

“Karena ikan cupanng ini makhluk hidup dan bisa kembangbiakan, dari waktu ke waktu sudah banyak jenis jenis ikan yang baru. Kalau sekarang yang lagi trend pasaran jenis cupang avatar, blue rim dan nemo,” ujarnya sembari mengepak pesanan yang bakal dikirim ke luar pulau Sumatera.

Di sisi lain, ia mengaku semua itu tidak dapat secara peraktis. Suka duka yang telah ia lalu dari susahnya mencari pakan ikan dan banyaknya ekor ikan yang rusak hingga tertipu teman sendiri. Namun Naufal tidak putus asa dan hingga meraih keberhasilan saat ini.

“Itu sih pengalaman yang tak terlupakan selama bisnis cupang, karena pertama bisa menjualnya ke luar negeri dan mendapatkan dollar pertama kali. Seperti mimpi dan tak terbayangkan bagi saya untuk mencapai seperti itu,” tutupnya. ***

*** Tulisan kiriman Mia Audina, Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Persada Bunda Pekanbaru.

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *