Kenali dan Waspada Penularan Virus Nipah

virus nipah

LAMANRIAU.COM – Belum usai pandemi Covid-19 melanda dunia, masyarakat kembali berhadapan dengan kemunculan virus lain yang diduga berpotensi menjadi pandemi baru, yaitu virus nipah (NiV).

Virus nipah adalah salah satu jenis virus yang dapat menyerang hewan dan manusia. Virus ini sendiri sebenarnya sudah pernah mewabah pada beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, Bangladesh, dan India.

Baca : Virus Baru Muncul Lagi di China, Tick Borne Namanya

Menurut aladokter.com, keberadaan virus nipah belum terdeteksi pada wilayah Indonesia hingga saat ini. Namun, beberapa kasus infeksi virus tersebut sudah terkonfirmasi pada negara tetangga tersebut.

Oleh karena itu, masyarakat untuk lebih waspada terhadap virus yang diduga mudah menular ini. Virus nipah merupakan virus jenis RNA yang termasuk dalam golongan Paramyxovirus. Golongan virus ini juga dapat menyebabkan penyakit lain, seperti pneumonia, gondongan, dan campak.

Tanda dan Gejala

Virus nipah berasal dari hewan liar, seperti kelelawar pemakan buah (Pteropus sp.), dan hewan ternak, seperti domba, kambing dan babi, yang terinfeksi virus tersebut. Penularan virus nipah dapat terjadi ketika manusia bersentuhan langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti air liur, darah, dan urine.

Selain itu, beberapa riset juga menunjukkan bahwa seseorang bisa mengalami gejala infeksi virus ini ketika ia mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi virus nipah, khususnya yang dimasak kurang matang.

Tak hanya dari hewan ke manusia, virus nipah pun d iketahui dapat menular antarmanusia. Seseorang bisa terinfeksi virus nipah apabila ia pernah kontak dengan pasien yang terinfeksi virus tersebut.

Virus nipah memiliki masa inkubasi sekitar 4–14 hari. Ini artinya, seseorang dapat mengalami gejala infeksi virus nipah setelah virus tersebut masuk ke tubuhnya dalam kurun waktu tersebut.

Infeksi virus nipah dapat menimbulkan gejala ringan yang mirip dengan gejala flu, tetapi bisa juga menimbulkan gejala berat yang berisiko menyebabkan kematian. Saat terinfeksi virus nipah, seseorang dapat mengalami beberapa gejala berikut ini:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri otot
  • Sesak napas
  • Muntah

Sementara itu, pada kasus yang parah, infeksi virus nipah bisa menyebabkan peradangan pada otak (ensefalitis). Orang yang menderita ensefalitis akibat infeksi virus nipah bisa mengalami gejala berupa mudah mengantuk, sulit fokus dan konsentrasi, serta disorientasi atau tidak bisa mengenal waktu, tempat, dan orang lain, termasuk orang terdekatnya.

Untuk peradangan otak yang cukup berat, kondisi ini bahkan bisa menyebabkan penderitanya mengalami kejang, pembengkakan otak, dan koma. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan infeksi virus nipah, begitu pula vaksin untuk mencegah penyakit ini. Namun, sebagian orang yang terinfeksi virus ini bisa sembuh dengan sendirinya.

Pada kasus yang parah, misalnya sudah terjadi ensefalitis, orang yang terinfeksi virus nipah bisa mengalami komplikasi berbahaya, seperti sering kejang, perubahan kepribadian, atau bahkan meninggal dunia.

Langkah Pencegahan

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, untuk mencegah penularan virus nipah, perlu mengikuti beberapa cara berikut ini:

– Hindari kontak dengan kelelawar atau hewan ternak yang berisiko tertular virus nipah. Jika perlu, Anda bisa memasang jaring sekitar rumah untuk mencegah kelelawar masuk ke dalam rumah.
– Cuci bersih sayur dan buah sebelum konsumsi serta hindari konsumsi buah atau sayuran yang kotor dan tampak sudah tergigit oleh binatang.
– Gunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan, sepatu bot, dan pelindung wajah, saat membersihkan kotoran atau urine hewan.
– Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan hewan atau orang yang sedang sakit, terutama yang memiliki gejala infeksi virus nipah.
– Hindari konsumsi daging kelelawar atau daging hewan ternak yang masak kurang matang.

Meski belum ada laporan kasus infeksi virus nipah untuk Indonesia, tetap perlu waspada karena virus ini mudah menular dari hewan atau orang yang terinfeksi, sehingga d ianggap berpotensi menjadi pandemi.

Apabila pernah kontak dengan hewan atau orang yang d iduga terinfeksi virus nipah dan mengalami gejala demam, batuk, nyeri otot, sakit kepala, serta lemas, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *