Riau  

Aneh! Ada Tokoh Riau Sinis Terhadap LAMR Terkait Blok Rokan

penggawa adat

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Pagar negeri atau perisai masyarakat adat Melayu Riau Penggawa Adat menilai sungguh aneh jika ada tokoh Riau yang sinis dan berkomentar miring terhadap rencana Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) untuk ikut serta dalam pengelolaan Blok Rokan melalui mekanisme Business to Business (B2B).

“Seharusnya mereka itu mendukung dan memberi semangat kepada LAMR. Karena telah gigih memperjuangkan Blok Rokan agar dapat dikelola daerah. Bukan malah sebaliknya berkomentar miring,” kata Panglimo Penggawa Adat Datuk H Daslir Maskar, Rabu 17 Februari 2021.

Baca : Rebut Pengelolaan Blok Rokan, Raja Maizir Mit: Orang Melayu Harus Bersatu!

Hal itu, menurut Daslir, menjadi pertanyaan besar dalam Rapat Pleno Khusus Penggawa Adat dalam mencermati munculnya komentar miring segelintir tokoh Riau terhadap LAMR terkait Blok Rokan seiring beralihnya pengelolaan Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina pada 9 Agustus 2021.

Menurut Daslir, apa yang jadi perjuangan LAMR untuk ikut memiliki saham Blok Rokan, telah sejalan dengan salah satu tujuan berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). LAMR bertujuan memelihara dan membela hak-hak masyarakat Adat Melayu Riau untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan lahiriah dan batiniah.

Keinginan LAMR untuk ikut berinvestasi dalam pengelolaan Blok Rokan merupakan salah satu cara yang dalam mencapai tujuan tersebut.

“Bagi LAMR yang sudah berusia 50 tahun, adalah wajib melaksanakan amanah memperjuangkan hak-hak masyarakat adat dengan cara santun dan cerdas,” kata Daslir.

Daslir menambahkan, perjuangan untuk mendapatkan Blok Rokan bukan suatu hal yang mudah. Melainkan melalui rangkaian proses yang panjang dan cukup melelahkan.

Ia merasa bersyukur hasil pertemuan Panitia Kerja (Panja) Migas Komisi VII DPR RI membicarakan progress kelanjutan Blok Rokan dengan Perwakilan Pemprov Riau, LAMR, Pertamina, Chevron dan tokoh masyarakat, 9 Februari 2021 lalu. Salah satu kesimpulan adalah mendesak CeO Sub Holding Hulu Pertamina (Persero) dan Direktur Pertamina untuk menfasilitasi diskusi Business to Business dengan badan usaha daerah. Antara lain Badan Usaha Milik Adat (BUMA) dari LAMR. Ini untuk memberi peluang berpartisipasi ikut investasi dan pengelolaan ladang minyak yang beralih dari PT CPI ke Pertamina Hulu Rokan tersebut.

Sebutnya, merujuk dari keputusan pertemuan tersebut merupakan titik dari perjuangan LAMR sudah pada ambang pintu kesuksesan. “Panja Migas Komisi VII DPR RI tersebut mencerminkan seluruh fraksi dari partai politik yang ada. Dengan berbagai latar belakang daerah yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Pada saat rapat dengar pendapat yang dihadiri semua stakeholder terkait. Tidak satupun yang menolak keberadaan LAMR untuk memperoleh saham di Blok Rokan. “Kami merasa miris dan prihatin dengan suara-suara sumbang dari luar yang cenderung mendiskreditkan dan mengkerdilkan perjuangan ini,” katanya.

“Adalah pantas kami bertanya siapa? Mengapa? Selama ini di mana? dan bermaksud apa pada oknum yang masih bersuara sumbang terhadap LAMR baik di media massa maupun media sosial,” imbuh Daslir.

Ia juga berharap mereka yang selama ini berpandangan miring terhadap LAMR terkait pengelolaan Blok Rokan untuk melakukan tabbayun (meneliti) informasi yang barangkali belum tentu kebenarannya.

“Akan lebih bagus lagi jika memberikan konsep-konsep strategis yang sudah, sedang serta akan dilakukan LAMR untuk mendapatkan saham Blok Rokan. Hal ini mungkin lebih bijak dan elegan dari pada berangkat secara asumsi dan apriori terhadap perjuangan LAMR. Sehingga pernyataan yang sampai ke publik benar-benar valid dan akurat dan tidak menjadi bising yang tidak berdasar,” tegas Daslir.

Penggawa LAMR mengajak seluruh komponen masyarakat Riau untuk bersama-sama menciptakan iklim yang sejuk dan kondusif di Negeri Bertuah Melayu ini> Demi menjawab kepentingan anak cucu ke depan yang bermarwah, sehat dan sejahtera, sejalan cita–cita Proklamasi 1945 dan Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Insya Allah LAMR akan dapat memberikan penjelasan sejelas-jelasnya kepada pihak yang bersuara miring. Ini untuk menjadi paham atas perjuangan mulia terhadap Blok Rokan dengan konsep B2B. Sehingga terbangun suatu nilai kebersamaan dalam berjuang untuk kepentingan anak negeri khususnya anak-anak tempatan,” tutup Daslir. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *