LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Tokoh masyarakat Riau H Raja Maizir Mit, MBA mengaku terganggu dengan pertelagahan di tengah masyarakat terkait pengelolaan blok Rokan yang akan ditinggal PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI) pada 8 Agustus 2021 mendatang. Dalam perjuangan itu sudah semestinya orang Melayu Riau harus bersatu.
“Jika ingin meraih kemenangan kita mestilah bersatu. Bersatu dalam fikiran, bersatu dalam tenaga, bersatu dalam finansial dan juga doa. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh,” kata Raja Maizir Mit yang juga Ketua Persebatian Kekerabatan Resam Kerajaan Indragiri (PKRKI).
Baca : LAMR Bersyukur Dapat Restu Jokowi Kelola Blok Rokan
Menurutnya, Blok Rokan harus menjadi milik masyarakat Riau, meski dalam hal pengalihan hak pengelolaan oleh pemerintah pusat diserahkan kepada PT Pertamina selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Inilah kesempatan orang Riau untuk berkiprah langsung mengelola Blok Rokan. Kita jangan berharap dengan participating interest (PI) 10 % saja. Rakyat kita masih banyak yang miskin dan masih rendah pendidikannya. Kita mesti rebut saham 39 % yang akan dilepas oleh Pertamina untuk tujuan kesejahteraan tersebut,” lanjut Raja Maizir.
Raja Maizir mengungkapkan bahwa perjuangan ini bukan main-main, perlu keseriusan dan intelektualitas serta lobi tingkat tingkat tinggi untuk mendapatkan Blok Rokan. Karena itu dalam perjuangan ini mesti bersama, jangan justru saling sikat atau sikut antar sesama anak Melayu.
“Mari saling menguatkan. Saya liat yang sudah lama mempersiapkan diri untuk merebut Blok Rokan adalah LAMR (Lembaga Adat Melayu Riau). Bahkan LAMR sudah membentuk Badan Usaha Milik Adat (BUMA). Mari kita dukung LAMR merebut Blok Rokan,” terangnya.
Artinya, kata Raja Maizir, konsorsium dengan perusahaan sudah punya modal yang perlukan, sumber daya manusia serta teknologi yang d ipakai. ***
