Kadis PUTR Inhil Tinjau Kondisi Jalan Bantayan – Batang Tumu

LAMANRIAU.COM, TEMBILAHAN – Banyaknya ruas jalan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang rusak parah bahkan sangat perlu perhatian pemerintah daerah, untuk itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (Kadis PUTR) Inhil, Umar, ST. MT melakukan peninjauan langsung ke lokasi ambruknya jalan.

Salah satu peninjaun yang dilakukan Kadis PUTR adalah jalan penghubung Desa Bantayan ke Desa Bantang Tumu yang berada di Kecamatan Mandah.

Menurut Kadis PUPR Inhil, Umar, ST. MT, dirinya sudah melakukan peninjauan langsung ke lokasi dan inventarisasi ambruknya jalan yang ada di Kecamatan Mandah, dan akan membahas secara teknis untuk kedepannya.

“Yang jelas saat ini saya bersama tim dan didampingi Kepala Desa Bantayan, Maslan sudah melihat secara langsung kondisi jalan dan jembatan yang ada saat ini. Memang semuanya dalam keadaan memprihatinkan. Akan kami masukkan dalam daftar hasil inventarisasi dari monitoring dan kita upayakan sesegera mungkin untuk dapat dibangun pada tahun 2022.” katanya, Minggu 28 Februari 2021.

Baca : Komisi III DPRD Inhil Tanggapi Kondisi Jalan Bantayan-Batang Tumu

Diberitakan sebelumnya jalan penghubung antara ibu desa Bantayan ke ibu desa Batang Tumu Kecamatan Mandah, Indragiri Hilir saat ini sangat memprihatinkan, bahkan tidak layak untuk dilalui. Pasalnya, jalan semenisasi itu sudah amblas ke sungai.

Hal ini disampaikan warga Desa Bantayan, Jasman, ia mengatakan jangankan kendaraan sepeda motor, penjalan kaki saja tidak bisa melintas jalan tersebut dan sangat membahayakan.

Jasman mengeluhkan sikap Pemkab yang tidak peduli akan kondisi jalan induk yang menghubungkan antar dua desa yang menjadi jalan akses masyarakat untuk beraktifitas dan para pelajar menuju sekolah.

“Kerusakan jalan Bantayan ke Batang Tumu ini sudah berlangsung bertahun-tahun, tapi tidak juga ada perbaikan. Sekarang ini kondisinya sudah sangat parah dan hampir tidak bisa dilewati lagi,” katanya, Kamis 18 Februari 2021.

Menurut keterangan Jasman, jalan penghubung antara dua desa itu sangat penting, karena merupakan satu-satunya akses utama yang sering digunakan masyarakat dan pelajar menuju sekolah yang terletak di Pasar Tokolan.

Pusat pendidikan dan kesehatan yang terdekat bagi masyarakat ada di sana, maka dari itu jalan pengubung antar dua desa tersebut sangat dibutuhkan.

“Bisa melewati sungai, jika air sungainya pasang, tetapi jika air surut hanya ada satu cara yaitu jalan darat, bingung lihat Pemerintah Daerah (Pemda) sekarang ini harusnya lebih sering melihat kondisi infrastruktur jalan yang ada di desa ini. Jangan sampai dibiarkan,” ungkap jasman.

Hal senada juga disampaikan Siti Masyarah. Pelajar dari Madrasah Aliyah Swasta Desa Batang Tumu, ia mengeluhkan dengan kondisi jalan yang ada saat ini sangat menghambat bagi para pelajar untuk menuju ke sekolah yang memakan waktu sekitar 30 menit.

“Kami sangat berharap kepada Bapak Bupati dan anggota dewan agar bisa memperhatikan keadaan kami disini, agar kami tidak terhambat untuk menuntut ilmu pendidikan,” harapnya.

Saat dikonfirmasikan terkait kondisi tersebut, Kepala Desa Batang Tumu Tarmizi, membenarkan akan kondisi jalan tersebut. Ia mengatakan jalan yang dibangun menggunakan anggaran kabupaten ini setiap tahun diusulkan melalui Musrenbang desa.

“Hampir setiap tahun diusulkan melalui Musrenbang, tetapi tidak ada tanggapan dari pemerintah daerah. Bahkan tidak termasuk dari program prioritas Pemda kabupaten,” ujarnya. (jar)**

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *