Mimbar  

Jangan Mengeluh Kecuali Kepada Allah

Mengeluh

LAMANRIAU.COM – Hidup adalah proses panjang melelahkan yang penuh coba dan goda, seperti dunia yang bagaikan penjara bagi mereka yang bertaqwa, jangan mengeluh. Karena bagi pencari keridhaan Yang Esa, meski pun hartawan atau hanya sabar dan syukurlah perhiasan yang Ia punya.

Tidaklah semua itu berharga, melainkan hanya cicipan ala kadarnya dari surga yang kenikmatannya abadi tiada tara Dan, mengeluh hampir menjadi fenomena muka bumi. Ironisnya mengeluh itu menimpa hampir semua tingkatan usia; mulai remaja sampai dewasa juga pria dan wanita.

Baca : Tetap Menjaga Sikap Tawadhu

Akibatnya tidak banyak yang bisa mereka lakukan bagi orang yang suka mengeluh, kecuali hal-hal yang akan semakin membuat jiwa dan akalnya terus melemah. Sehari-hari waktu yang kIta lalui hanya terisi curhat dari satu orang ke orang lain dengan memaparkan beragam masalah yang sedang membelitnya.

Padahal waktu dan kesempatan datang setiap hari. Bahkan sekiranya mereka mau membaca firman Allah (Al-Qur’an) tentu mereka akan dapati jawaban atas setiap masalah yang Ia hadapi. Ketika didorong untuk membaca Al-Qur’an jawabnya tidak mengerti bahasa Arab.

Allah dengan tegas berfirman;

بِهِ مِنَ الأَحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ فَلاَ تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِّنْهُ إِنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّكَ وَلَـكِنَّ

“Karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al-Qur’an itu. Sesungguhnya (Al-Qur’an) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman. (QS. Huud [11]: 17).

Dalam ayat lain Allah SWT juga tegaskan bahwa Al-Qur’an itu kitab suci yang tidak ada keragu-raguan dalamnya petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah [2]: 2).

Jadi sebenarnya sederhana sekali, masalah apapun yang kita hadapi solusinya ada dalam Al-Qur’an. Ibarat manusia ini robot maka Al-Qur’an ini adalah petunjuk manual bagaimana mengoperasikan robot itu.

Bagaimana tanda-tanda robot yang kekurangan baterai (iman) misalnya. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengisi dayanya kembali. Bagaimana jika ada robot yang mati (semangatnya). Apa yang harus kita lakukan. Jawaban semua itu ada dalam buku manual tadi (Al-Qur’an).

Ketika kita mengeluh, maka akan selalu ada jawaban dari Allah SWT untuk kita. Misalnya, “Rasanya aku tidak mampu menghadapi masalah seperti ini, berat terasa oleh ku. Sungguh aku tak sanggup lagi.” Sungguh Allah menjawab;

“Jika Allah menghendaki sesuatu, Allah cukup berkata jadi maka jadilah” (QS. 36 : 82).

Ketika kita mengeluh, “Aku terlalu lelah” Allah menjawab, “Aku ciptakan tidurmu untuk istirahatmu.” (QS. 78 : 9).

Ketika kita mengeluh, “Aku tak sanggup lagi, aku tak mampu lagi, semua sudah tidak mungkin kuhadapi” Allah menjawab, “Allah tidak membebankan sesuatu kepada hamba-Nya, melainkan sesuai kemampuannya” (QS. Al Baqarah [2] : 286).

Ketika kita mengeluh, “Berbagai upaya sudah saya lakukan tapi hasilnya nihil. Saya benar-benar stress karenanya” Allah menjawab;

الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Hanya dengan mengingat Aku maka hati menjadi tenang.” (QS. 13 : 28).

Bahkan ketika kita mengeluh, “Aku sudah tidak ada gunanya lagi, untuk apa aku hidup” sungguh Allah telah menjawab;

“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarah, niscaya ia akan melihat balasannya.” (QS. 99 : 7). (amc)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *