Mimbar  

Makna dan Hikmah Isra Miraj Dalam Cobaan Covid-19

makna isra miraj

LAMANRIAU.COM – Isra Miraj merupakan peristiwa penting dan penuh makna bagi umat Islam. Ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil serta sesuai dengan kondisi saat ini. Termasuk juga masalah pandemi infeksi virus corona atau Covid-19.

Baca : Rajab Sebagai Bulan Keutamaan untuk Bertaubat

Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW bertemu Allah SWT ke Sidratul Muntaha atau langit ke tujuh dalam satu malam saja. Perjalanan ini merupakan hiburan untuk Rasulullah sekaligus menerima perintah salat wajib lima waktu setiap hari. Isra Miraj diperingati setiap 27 Rajab yang pada tahun ini bertepatan pada hari Kamis 11 Maret 2021 kemarin.

Berikut ini adalah makna dan hikmah perjalanan Isra Miraj yang perlu kita petik:

Allah menyayangi hambanya

Isra dan Miraj terjadi pada tahun kesedihan saat Rasulullah harus menghadapi banyak cobaan dan ditinggal oleh orang terdekatnya. Isra Miraj merupakan bentuk penghiburan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

Untuk menghibur Nabi Muhammad SAW, Allah SWT kemudian mengutus Malaikat Jibril yang membawa Nabi Muhammad SAW untuk melakukan perjalanan dari Makkah ke Masjidil Aqsa Palestina dan naik ke Sidratul Muntaha dalam satu malam saja.

“Bahwa Allah sangat menyayangi hambanya yang beriman. Ketika Nabi berada pada ujian yang luar biasa, Allah memberikan kepadanya peristiwa yang menunjukkan orang yang beriman sangat d isayangi oleh Allah,” kata pendiri pondok pesantren Al-Afifiyah KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi.

Keimanan meningkat setelah cobaan

Cobaan yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad SAW sebelum peristiwa Isra dan Miraj adalah merupakan ujian untuknya meningkatkan keimanan. Sama seperti halnya wabah virus corona, sebaiknya maknai sebagai cobaan untuk meningkatkan kualitas keimanan kepada Allah.

Orang yang dapat melalui cobaan dengan baik dan berpegang teguh pada syariat Islam akan mendapatkan karunia yang besar dari Allah. “Siapa yang berhasil melewati ujian kehidupan, Allah akan membuat peringkat imannya semakin kuat. Kualitas keimanan akan naik serta mendapatkan ketentraman dan karunia dari Allah,” tutur Wahyul.

Memperbaiki kualitas salat

Dalam perjalanan Isra Miraj ini, Nabi Muhammad SAW menerima perintah shalat dari Allah berkali-kali dari yang awalnya 50 kali sehari menjadi lima waktu dalam sehari. Perintah shalat ini merupakan bentuk hubungan langsung antara Allah dan Rasulullah.

Peringatan ini sebaiknya maknai untuk memperbaiki kualitas salat yang sekaligus bakal memperbaiki hubungan dengan Allah. “Salat lima waktu untuk menyambungkan diri kepada Sang Maha Pencipta. Akan sangat rugi apabila meninggalkannya. Karena shalat lima waktu bukan beban bagi kita melainkan karunia-Nya,” ucap Wahyul.

Terjadi pada malam hari

Peristiwa perjalanan Isra Miraj terjadi di malam hari. Menurut Wahyul, ada sejumlah alasan yang membuat Allah memilih perjalanan di malam hari saat semua orang terlelap.

Malam hari merupakan waktu yang sepi dan Allah ingin melihat hambanya yang benar-benar beriman. Pada malam hari pula, mendekatkan diri kepada Allah bakal lebih cepat dibandingkan waktu lainnya.

Dalam isu wabah virus corona yang sudah berlangsung setahun, umat Muslim sebaiknya untuk memperbanyak ibadah dan amalan pada malam hari seperti melaksanakan salat tahajud dan membaca Alquran.

Mempercayai kekuasaan Allah

Wahyul menjelaskan, Isra Miraj mengajarkan bahwa Allah Maha Kuasa. Perjalanan yang seolah tak masuk akal dapat terjadi dengan kekuasaan Allah. “Perlu kacamata keimanan untuk mempercayai kejadian luar biasa ini sebagai kekuasaan dari Allah,” ujar Wahyul. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *