Mitos atau Fakta Kopi Hambat Pertumbuhan Anak?

mitos

LAMANRIAU.COM – Masih banyak yang mengira alasan tidak memberi anak kopi adalah karena kafein bisa menghambat pertumbuhan anak-anak. Namun, apakah ini mitos atau fakta ?.

Dalam jurnal penelitian Nutrition Research Reviews, anggapan tersebut tidak benar adanya. Terlebih tidak ada bukti jika kafein atau kopi mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Baca : Ini Takaran Konsumsi Kopi yang Tepat

Menurut penjelasan penelitian itu, pertumbuhan dan perkembangan anak muncul karena kesehatan secara umum dari anak itu sendiri. Hal itu bisa saja tersendat jika ada infeksi berulang selama masa bayi, yang bisa memperlambat penyerapan nutrisi dan pertumbuhan tulang.

Hingga kini masih banyak yang percaya bahwa kopi bisa menghambat pertumbuhan anak. Meski alasan kenapa bisa muncul pernyataan itu belum diketahui, namun dalam penelitian menyebutkan peminum kopi, biasa terkena resiko tinggi osteoporosis karena kafein dapat menyebabkan peningkatan ekskresi kalsium (meskipun efeknya kecil).

Fakta bahwa kafein mampu melemahkan tulang, terjemahan banyak orang jika konsumsi yang lebih tinggi pada masa kanak-kanak akan menyebabkan perawakannya lebih pendek. Namun, ternyata ada variabel lain yang berperan, peminum kopi juga cenderung mengkonsumsi lebih sedikit susu, sumber utama kalsium.

Dengan kata lain, kemungkinan besar perusak struktur tulang bukan kopinya, melainkan karena kalsium yang tidak mencukupi. Selain itu, penelitian selanjutnya juga tidak menemukan hubungan antara osteoporosis dan konsumsi kopi, menurut Harvard Health Publishing.

“Ada begitu banyak studi epidemiologi tentang kopi, yang menunjukkan bahaya atau kebaikan, sehingga membingungkan,” kata penulis sains Mark Prendergast, penulis Uncommon Grounds: The History of Coffee and How It Transformed Our World dari live science.

Mitos Kopi Wanita Hamil

Lebih jauh, ada juga teori lain yang harus membatasi atau bahkan menghindari kafein selama periode hamil. Menurut ahli diet Universitas Aston Inggris, Duane Mellor, mitos itu berasal dari paparan janin terhadap kafein dengan risiko keguguran spontan yang lebih tinggi.

Namun, kenyataanya penelitian ini klaim Mellor dibatasi oleh ukuran sampel yang kecil. Buktinya, saat ini tidak meyakinkan, sehingga kelompok kesehatan seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekarang malah menyarankan wanita hamil untuk membatasi (tetapi tidak harus sepenuhnya menghindari) konsumsi kafein untuk mengurangi kemungkinan risiko keguguran dan berat badan lahir rendah pada bayi.

“Kami mendapatkan gagasan tentang pertumbuhan dan kafein, tetapi biologi janin dan bagaimana nutrisinya terdorong melalui plasenta sangat berbeda dari individu yang hidup bebas,” kata Mellor.

Jadi, menurut Mellor bisa tegaskan bahwa kopi tidak menghambat pertumbuhan anak-anak. Faktanya, mungkin bisa lebih menyehatkan bagi anak agar meminum secangkir kopi yang lemah daripada soda manis dengan kemampuan merusak gigi.

“Kopi yang encer mungkin bukan masalah besar. Jelas, Anda tidak ingin memberi mereka kopi yang kental, tapi sungguh saya akan lebih peduli tentang minuman manis,” kata Mellor

Kendati kopi sebutnya baik untuk anak, Mellor sangat tidak menyarankan memberi anak espresso ganda setiap pagi hari. Alasan memberi kopi terlalu banyak tidak baik untuk anak, adalah karena kafein dapat menyebabkan peningkatan kecemasan, tekanan darah tinggi dan refluks asam, dan juga dapat mengganggu tidur, menurut Johns Hopkins Medicine. (rci)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *