Mimbar  

Keutamaan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

hari terakhir ramadhan

LAMANRIAU.COM – Tidak terasa, bulan Ramadhan hampir memasuki 10 hari terakhir lagi. Saat masuk 10 hari terakhir, banyak keutamaan yang dapat kita raih karena pada malam tersebut merupakan waktu turunnya malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.

Baca : Ramadhan Adalah Bulan Kesabaran

Lailatul Qadar adalah malam turunnya Al Quran dari Lauful Mahfudz ke Baitul Izzah (langit) dunia. Pada malam lailatul qadar disebutkan memiliki kebaikan setara dengan seribu bulan. Hal ini sebagaimana tercatat dalam Surat Al Qadr ayat 1-5.

Meskipun malam lailatul qadar ini tidak kita ketahui kapan datangnya, namun umat Islam diminta untuk mencarinya pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Hal ini seperti sabda Rasulullah: “Carilah malam lailatul qadar pada malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Imam Bukhari).

Sebelum masuk pada keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan, keutamaan Ramadhan sesungguhnya setiap bagian darinya memiliki nilai keuatamaan masing-masing. Keutamaan tersebut juga tercatat dalam sebuah hadis riwayat al-Baihaqi berikut: “Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka.”

Sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan amatlah sukai oleh Nabi Muhammad SAW. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh pada 10 terakhir bulan Ramadhan lebih dari pada bersungguh-sungguhnya beliau pada hari-hari lainnya.” (HR. Muslim dan Ahmad).

Juga Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwasannya “dahulu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam apabila telah masuk 10 terakhir beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Arti dari perkataan ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwasannya beliau “mengencangkan ikat pinggangnya” yaitu beliau bersungguh-sungguh dalam beribadah dan menjauhi istri-istrinya. Beliau tidak berhubungan badan dengan mereka pada malam-malam sepuluh terakhir dan sibuk bermunajat kepada Allah SWT.

Beberapa amalan yang dapat kita lakukan ketika memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah:

1. Tadarus Al Quran

Umat Muslim sangat anjurkan untuk membaca atau tadarus Al Quran. Terlebih, 10 malam terakhir merupakan waktu turunnya Al Quran. Hadis tentang keutamaan membaca Al Quran yang terkenal adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Mas’ud sebagai berikut: “Abdullah ibn Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Quran), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatkan menjadi sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Namun, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).

2. Iktikaf

Dalam menyambut datangnya 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat muslim sunah untuk melakukan iktikaf. Adapun Iktikaf sendiri adalah berdiam diri dalam masjid dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, Iktikaf merupakan bukanlah sesuatu yang wajib, melainkan sunah atau boleh tidak kita lakukan.

Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW: “Sungguh saya beri’tikaf padasepuluh hari awal Ramadhan untuk mencari malam kemuliaan, kemudian saya beri’tikaf sepuluh hari pertengahan Ramadhan, kemudian Jibril mendatangiku dan memberitakan bahwa malam kemuliaan terdapat sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Barangsiapa yang ingin beri’tikaf, hendaklah dia beri’tikaf (untuk mencari malam tersebut).”

3. Memperbanyak doa

Amalan berikutnya yang dapat dan mudah untuk kita lakukan yakni dengan memperbanyak doa kepada Allah SWT. Rasulullah SAW juga memerintah Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam itu. Aisyah berkata, “Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan?”, beliau menjawab: “Ucapkanlah, Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anna” (Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku).” (HR. Ibnu Majah, yang shahihkan oleh Al Albani).

4. Perbanyak shalat malam

Rasulullah menyebut shalat malam merupakan shalat yang paling utama setelah shalat lima waktu (maktubah), seperti dalam sabdanya: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baik shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam.” (HR Muslim).

5. Zikir

Perintah Zikir ini terdapat dalam beberapa surat, antaranya adalah Surat Al Araf ayat 205 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut) nama Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya.” Selalai apa pun, zikir tetap harus lakukan untuk mendekatkan kita kepada Allah. Zikir adalah amalan ibadah yang paling mudah dilakukan, kapan pun dan d i mana pun.

Begitu pentingnya zikir, dalam sebuah hadis bahkan sebutkan bahwa orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya seperti hidup bersama orang yang mati. “Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. al-Bukhari). (kpc)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *