Umum  

Bunga Kastuba, Momen Lebaran dengan si Merah Cerah

kastuba

LAMANRIAU.COM – Meskipun Lebaran 2021 mungkin tak jauh berbeda dengan tahun lalu karena masih pandemi, tapi tentu tetap ingin menghadirkan suasana meriah dalam rumah. Selain masakan, salah satu yang tak ketinggalan adalah kehadiran tanaman hias bunga Kastuba merah.

Poinsettia atau Euphorbia pulcherrima alias kastuba merah adalah tanaman pot berwarna-warni dengan beraneka varietas warna daun. Namun, yang paling popular adalah kastuba yang berwarna merah menyala.

Baca : Philodendron, Tanaman Hias Kecil Mempesona

Tanaman hias bunga ini tumbuh baik bila letakkan pada lokasi dengan sinar matahari tidak langsung yang cerah, suhu semi-sejuk, dan kelembapan sedang.

Bunga kastuba atau lebih familiar dengan sebutan Christmas Flower. Yah, bunga berwarna merah ini memang identik dengan perayaan natal. Terlepas dari legenda tersebut, bunga kastuba akrab dengan sebuta bunga Desember. Karena memang bunga ini konon menyala warnanya pada bulan Desember.

Tanaman Obat

Banyak orang yang salah mengira bahwa yang berwarna merah itu adalah bunganya, padahal sebenarnya itu adalah daunnya.

Daun ini awalnya berwarna merah dan saat menua akan berubah menjadi hijau. Warna merahnya seakan sejalan dengan warna-warni natal yang identik dengan warna merah. Oleh karena itu, bunga ini banyak jadi hiasan untuk ikut merayakan kemeriahan.

Kastuba (Euphorbia pulcherrima) merupakan tanaman herba yang hidup di daerah yang beriklim tropis sedang dengan kelembapan udara sedang serta temperatur harian tidak terlalu panas. Selain sebagai tanaman hias, sejak dahulu bangsa Meksiko menggunakan Kastuba (Euphorbia pulcherrima) ini sebagai ramuan obat tradisional antaranya untuk mengobati sakit perut dan penyembuhan luka.

Kastuba memiliki ciri-ciri yang dapat mudah membedakan dalam satu famili Euphorbiaceae. Ciri kastuba secara umum sebagian besar tanaman Euphorbiaceae memiliki berbatang besar, sangat sukulen, serta mudah kenal karena terdapat duri sepanjang bagian tubuh tanaman, sehingga menyerupai Kaktus (Lingga, 2006).

Kastuba merupakan perdu yang tingginya bisa mencapai sekira tiga meter dan memiliki bentuk tajuk yang berdiameter seluas dua meter. Ia mempunyai daun tunggal dengan bentuk elips hingga bulat telur dan tangkai yang kerap adanya 2-4 lekukan. Ujung daun Kastuba lancip dan memiliki susunan tulang daun menyirip.

Kastuba berbunga majemuk yang membentuk cawan dengan susunan khusus yang disebut dengan bunga semu (cyathium), pada setiap cyathium terdapat daun pelindung (bract) yang berbentuk daun sejati yang berwarna merah, putih, kuning maupun warna lain sesuai dengan varietas nya.

Tanaman Kastuba (Euphorbia pulcherrima) menunjukkan perbedaan warna dalam pertumbuhan daunnya. Perbedaan warna tersebut menunjukkan adanya perbedaan kandungan pigmen daun termasuk pigmen klorofil dan antosianin.

Antosianin merupakan golongan senyawa flavonoid yang dapat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan sebagai sumber antioksidan (Maulid, 2014).

Asli Meksiko

Habitat asli Kastuba yaitu berasal dari Meksiko dengan memanfaatkan tanaman ini sebagai obat kulit, serta untuk mengatasi gigitan binatang berbisa.

Kastuba memiliki sifat farmakologi pahit, sepat, bersifat sejuk dan toksin (beracun). Sifat ini berkhasiat untuk menghentikan pendarahan (hemostatis), sebagai pencahar (purgativum), menghilangkan bengkak, dan melancarkan ASI (galaktagog).

Karena sifatnya beracun, untuk penggunaan tanaman ini hanya dapat digunakan sebagai obat luar dengan dosis 10gram herba segar untuk satu kali pemakaian. Kelebihan dosis dapat menyebabkan keracunan.

Apabila terjadi keracunan, penawar yang gunakan berupa rebusan dari akar manis atau ganco (Lingga, 2006).

Penelitian Sharif (2015) menyatakan sifat obat dari tanaman Kastuba dapat kontra indikasi dalam pengobatan lokal infeksi saluran pernapasan, malaria, eksim, asma dan penyembuhan luka. Senyawa antioksidan yang ada Kastuba antara lain flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan saponin.

Daun Kastuba memiliki kandungan alkaloid, saponin, lemak dan amylodextrin. Senyawa tersebut memiliki fungsi yang dapat berguna sebagai penyembuhan pada luka.

Cara Menanam Kastuba

Melansir dari beberapa sumber pertanian, tanaman unik ini dapat perbanyak dengan menggunakan stek batang. Cara ini cukup andal untuk memperoleh indukan tanaman yang baru dengan cepat, mudah dan bersifat unggul. Untuk menanamnya, perlu media tanam berupa tanah, sekam bakar dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:3:1.

Campur lalu masukkan ke dalam media pot dengan ukuran diameter 15 cm. Lalu bibit katsuba yang sudah berakar tanam pada media tanam. Setelah itu, siram hati-hati menggunakan gembor.

Untuk perawatan, hanya perlu lakukan penyiraman dan pemupukan saja. Untuk penyiraman, lakukan setiap hari dengan konsentrasi 100 cc per pot.

Jika udara sedang lembab atau hujan, tidak perlu penyiraman. Sementara itu untuk pemupukan, perlukan pupuk NPK dengan perbandingan 20:20:20.

Pupuk dapat berikan secara berkala, dan apabila tanah mulai mengering atau akar terlihat tidak sehat, maka perlu lakukan pergantian media tanam.

Dengan mengikuti cara perawatannya dengan benar, maka akan memperoleh tampilan tanaman kastuba yang indah dan menawan yang akan menghiasi rumah. Selamat mencoba! ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *