Banjir, Suplai Air Bersih ke Warga Kota Padang Terputus

LAMANRIAU.COM, PADANG – Bencana alam banjir dan longsor saat hujan lebat terjadi di sebagian wilayah Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu malam 18 Agustus 2021, mengakibatkan delapan intake dan tujuh instalasi pengolahan air milik Perumda Air Minum Kota Padang rusak.

Direktur Teknik Perumda Air Minum Kota Padang Andri Satria mengaku sudah tahu penyebabnya, yaitu aliran air bersih menuju rumah 45 ribu lebih pelanggan terputus.

“Ketidaknyamanan ini terjadi karena bencana di luar dugaan kita. Kami mohon maaf pada pelanggan,” kata Andri Satria, Kamis 19 Agustus 2021.

Andri mengungkapkan, saat ini tim perbaikan masih di lapangan.

“Untuk melakukan inventarisir sekaligus perbaikan. Kendala yang dihadapi, yakni debit air yang masih tinggi. Sehingga perbaikan intake belum bisa dilaksanakan,” katanya.

Ancaman 45 ribu rumah pelanggan tanpa air bakal terjadi dalam waktu belum dapat dipastikan.

“Kami belum bisa memastikan berapa hari selesainya. Bisa jadi, tiga sampai lima hari, atau justru lebih. Sebab, kita belum bisa turun ke intake karena debit air masih tinggi,” bebernya.

Perumda Air Minum Kota Padang merinci, delapan intake berhenti beroperasi.

“Itu meliputi intake Palukahan di Taban, Sungai Duo, Sungai Sariak, Latung Pompa, Latung Gravitasi, Gariang, Sungai Guo, dan Bungus. Karena kerusakan intake, Instalasi Pengolahan Air (IPA) pun terdampak karena tidak ada aliran air masuk,” kata Andri.

Sebab, menurutnya, masing masing di IPA Taban, IPA Palukahan, dan IPA Latung.

“Tercatat 60 meter pipa induk rusak akibat longsor dan terbawa banjir yang deras. Dengan kerusakan itu, aliran air bersih ke rumah warga terputus,” kata Andri.

“Kerusakan terjadi, anatara lain di Kecamatan Koto Tangah, Nanggalo, dan Kuranji,” pungkasnya. (rri)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *