Hukrim  

Ini Keterangan Warga Terkait Laporan Anggota DPRD Pekanbaru Ida Yulita

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Wrga menilai laporan penganiayaan dan pembacokan oleh anggota DPRD Kota Pekanbaru, Ida Yulita Susanti, ke Polresta tidak sesuai dengan fakta yang terjadi lapangan. Kasusnya berawal dari pihak keluarga Ida Yulita sendiri.

Ketua RT 02 RW 05 Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Gusri menceritakan jika laporan Ida Yulita Susanti bersama suami dan anaknya adalah laporan bohong.

Akibat dugaan laporan palsu yang dibuat Ida Yulita Susanti, membuat pemberitaan yang beredar di media menjadi tidak benar dan ada upaya Ida untuk memutarbalikkan fakta yang sebenarnya. Pihaknya mengaku akan melaporkan balik kasus tersebut.

“Berkemungkinan (melaporkan ke Polisi) karena adanya berita hoax yang terjadi. Kami dirugikan sebagai RT termasuk warga juga,” kata Gusri kepada wartawan.

Gusri menceritakan, fakta dan kejadian sebenarnya. Rabu 1 September 2021 sekitar pukul 17.00 Wib, anak laki laki Ida Yulita Susanti saat itu melintas di pemukiman warga yang berada persis di samping Radja Coffee Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru.

Situasi jalan tersebut sempit. Pemuda setempat mengatur arus kendaraan keluar masuk. Saat itu muncul mobil anak Ida yang masuk dari arah barat. Pada waktu yang bersamaan, dari arah timur ada mobil lain yang dikemudikan seorang ibu-ibu yang hendak keluar ke arah Jalan Arifin Achmad.

“Pemuda kita mengatur kendaraan meminta kepada anak Ibu Ida itu untuk mundur sedikit karena ada mobil yang dibawa ibu-ibu yang belum pas lah membawa kendaraan, namun anak Ibu Ida itu tidak mau, Ibu yang bawa mobil mengalah dan memundurkan mobilnya,” ucap Gusri.

Saat mendapatkan celah masuk dan melewati jalan pemukiman warga itu, anak Ibu Ida lalu menekan gas mobil dengan kencang dan mengeluarkan kata kata kotor hingga menyenggol 2 orang warga, seorang ibu dan seorang pemuda.

“Warga kita langsung kejar mobil itu dan dapat lalu diminta untuk stop, hingga terjadilah cekcok mulut dan saat itu didamaikan oleh Pak Haris Kampay. Anak Ibu Ida ini pergi dan pemuda kita bubar,” terangnya.

Saat waktu menunjukkan sekitar pukul 18.30 Wib, tiba-tiba datanglah satu rombongan memakai Kijang Innova yang terdiri dari Ida Yulita Susanti, suami dan anaknya serta 2 orang memakai motor beriringan bergerak ke arah rumah warganya.

“Jumlah 5 orang datang dan menyerang rumah warga saya dan mendobrak pintu rumah warga saya dengan menggunakan kunci roda sambil mengucapkan kata-kata kotor ke pemuda kita dan membuat pemilik rumah menjerit,” ungkap Gusri.

Akibat jeritan tersebut, seluruh penduduk kampung keluar dari rumah dan mendatangi rumah warganya tersebut. Melihat kondisi itu, salah seorang warga Ibu-ibu datang menjelaskan kepada Ida Yulita Susanti jika yang salah adalah anaknya. Penjelasan warga itu tidak diterimanya dan dengan arogan lalu mendorong sambil membentak warganya.

Melihat warga yang ramai Ida, suami, anaknya serta 2 orang yang beriringan pakai motor lalu mundur dan mengancam warga menggunakan kunci roda yang dipegangnya lalu mengayunkan kunci itu ke arah pemuda.

“Ayunan itu tidak kena karena dielak. Saat itu Ibu Ida dalam kondisi menjerit dan bersama suami dan anaknya berlari ke arah mobil kijang Inovanya,” sebut Gusri.

Karena panik melihat warga yang banyak, Ida berlari ke arah mobil dan menghidupkan mesin mobil lalu menekan gas mobil dengan kencang hingga membuat mobil Kijang Innova BM 1958 TI yang digunakannya masuk ke dalam parit.

“Pemuda kita tidak mengejar karena terlalu banyak, saya kejar lalu saya tengahi dengan arogannya Ibu Ida ini tidak mau berbicara, suaminya pun begitu, lalu ngomong kalau dia mau bawa anaknya berobat, anaknya tidak kena apa-apa kok berobat,” cetusnya.

“Saya dapat kabar dia pergi ke Polresta Pekanbaru untuk membuat laporan ke Polisi karena anaknya dibacok,” ujar Gusri. (cth)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *