Menjadi Orang Indonesia Itu Nikmat dan Asyik

Orang Bilang Tanah Kita Tanah Surga

Marzuli Ridwan Al-bantany

MENJADI orang Indonesia itu nikmat dan asyik. Tak ada negeri senikmat dan seasyik negeri kita. Kita patut bersyukur dan bangga karena ditakdirkan menjadi orang Indonesia dengan semua keistimewaan yang ada padanya. Sungguh Indonesia adalah surga yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Surga yang dititipkanNya di dunia.

Ditakdirkan menjadi orang Indonesia adalah karunia agung yang tak ternilai harganya. Dan kita, patut merasa bangga. Bersyukur tentunya, sebab tinggal di tanah air Indonesia ini merupakan nikmat yang besar, nikmat yang tak dipunyai oleh saudara-saudara kita dari belahan dunia yang lain. Indonesia adalah tanah tumpah darah kita semua, tanah air yang memerlukan bakti kita.

Ada bebarapa alasan pokok mengapa kita sebagai manusia yang hidup dan bertempat tinggal di Indonesia ini harus banyak bersyukur dan bangga karenanya: pertama, kita memiliki alam yang sangat indah, luas membentang. Lihatlah, betapa tanah air Indonesia ini dikaruniai alamnya yang indah mempesona. Kita memiliki hutan-hutan yang subur, laut yang luas, danau, serta gunung-gunung yang tinggi menjulang, dan masih banyak lagi keindahan alam lainnya yang kita miliki dan tak dapat dituliskan satu demi satu. Pokoknya, semua keindahan itu ada di sini, di tanah air Indonesia.

Kedua, kita memiliki sumber daya alam yang melimpah, sehingga dengan bisa dimanfaatkan sebagai kesejahteraan, sumber mata pencaharian bagi setiap warga negaranya. Perhatikannlah, wilayah Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke, dari Mianggas hingga pulau Rote – wilayah gugusan pulau-pulau yang terhampar hijau dengan segala potensi sumber daya alam yang besar, yang apabila dikelola dengan baik dan maksimal, tentu dapat memenuhi dan mencukupi segala kebutuhan hidup dan hajat kita sebagai warga negara.

Ketiga, kita memiliki keanekaragaman suku, bangsa, agama, adat istiadat dan budaya. Meski keberagaman itu ada pada bangsa ini, namun kita dapat hidup rukun dan saling berdampingan, hidup penuh semangat kegotongroyongan dan saling harga-menghargai antar sesama. Kesemua itu didasari karena kita senasib dan sepenanggungan, berada dalam satu bangsa,- bangsa Indonesia yang selalu memegang teguh prinsip-prinsip mulia, berpegang kepada segala norma yang ada di dalamnya – hidup berbangsa yang selalu diikat oleh kebhinekaan., Bhineka Tunggal Ika.

Keberagaman suku, ras, dan agama juga menjadikan kita sebagai negeri yang kuat dan kaya akan budayanya. Pusat Pengembangan dan Perlindungan Badan Bahasa Jakarta pada tahun 2017 pernah merilis, bahwa kita memiliki sekurang-kurangnya sekitar 652 bahasa daerah yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan tanah air kita dengan total luas wilayah seluas 1.919.000 km2 ini. Kendati demikian, kita tetap dipersatukan dalam satu bahasa yang menyatukan, Bahasa Indonesia.

Wah. Luar biasa dan betapa hebatnya negara kita ini, kan?

Mengenai pentingnya bersyukur dan bangga karena menjadi orang Indonesia, KH Ahmad Mustofa Bisri yang biasa dipanggil Gus Mus dalam sebuah kesempatan pernah mengatakan, bahwa suatu ketika ada orang dari Arab yang yang berkunjung ke Indonesia, dimana mereka sangat mengagumi Indonesia. Bahkan diantara mereka itu ada yang mengatakan jika orang Indonesia tidak akan heran bila nanti masuk surga, karena tanah airnya adalah sepotong surga.

Begitu pula ketika Gus Mus tinggal dan menetap di Mesir. Ia merasakan sangat gerah ketika berada di dalam maupun di luar ruangan. Ini lantaran pada saat itu musim panas yang bersangatan. Sementara ketika di musim dingin tiba, satu jari saja terbuka, rasanya langsung beku seluruh badan. Kondisi tersebut berbeda sekali hidup di Indonesia. Oleh sebab itu kata Gus Mus, tidak ada yang lebih sempurna dari Indonesia. Di Indonesia hidup sangat nyaman, tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin. Tidak seperti di Eropa, Amerika dan benua-benua lainnya yang penuh dengan ketimpangan.

Tidak hanya itu, beberapa alasan lain yang membuat kita harus bangga menjadi orang Indonesia, karena selain kita merupakan bangsa yang besar dengan segala keberagaman yang ada, kita memiliki banyak sekali keistimewaan dan keunikannya. Coba perhatikan, betapa kita memiliki banyak sekali resam budaya, adat istiadat maupun tradisi, tempat-tempat wisata yang indah dan menarik, hingga kepada ratusan bahkan ribuan jenis kuliner yang lezat-lezat. Semuanya khazanah itu ada di negeri kita ini. Dan semuanya adalah anugerah Tuhan, anugerah yang sesungguhnya tak boleh kita dustakan.

Tentang Indonesia dengan panorama alamnya yang indah, tanahnya yang subur, serta hasil laut yang melimpah, penulis teringat akan sebuah syair lagu Kolam Susu yang diciptakan Yok Koeswoyo pada tahun 1973. Lagu yang pernah hit ini dipopulerkan sendiri oleh grup musik mereka, Koes Plus,- sebuah grup musik yang namanya sangat melegenda hingga kini,

Bila kita perhatikan, dalam syair lagu tersebut jelas sekali mengungkapkan jika Indonesia adalah ‘surga’, negeri yang subur dan makmur. Kekayaan alamnya yang terkandung, baik di laut maupun di darat sedemikian besar. Dan ini tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Pendek kata, apa pun yang diusahakan oleh masyarakatnya, alam Indonesia sejak lama sudah menyediakannya dan memberikan segalanya. Hanya kita yang mau berusaha dan bekerja keras sajalah yang dapat memetik segala hasil buminya itu.

Mari sejenak kita simak syair lagu Kolam Susu yang sarat makna itu, lalu renungkanlah dalam-dalam pesan yang terkandung di dalamnya. Sungguh, Indonesia adalah nikmat dan karunia Tuhan yang begitu besar.

Kolam Susu

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu

Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman

Begitulah besarnya kekayaan alam bangsa kita. Sseluruh wilayah perairan Indonesia (lautan), menyimpan segala sumber kekayaan itu. Meski hanya berupa Kolam Susu, yakni nama sebuah danau yang ada di di Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan walau hanya dengan menggunakan kail dan jala, keberadaan danau tersebut keberadaannya sudah dapat menopang kehidupan (mata pencaharian) manusia. Belum lagi tanahnya yang dikatakan sebagai ‘tanah surga’ – yang apapun jenis tanamannya dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan.

Inilah Indonesia, negeri indah dan subur. Negeri dengan segala kekayaan dan hasil buminya yang melimpah itu. Maka amat merugilah kita sebagai bangsa yang telah diamanahkan, sebagai pribadi-pribadi yang dititipkan untuk menjaga dan merawat segala pemberian Tuhan, lalu menyia-nyiakannya begitu saja. Padahal di tangan kita sendirilah nasib kita dan bangsa ini ditentukan. Selain itu, kesetiaan kita pada tanah air Indonesia ini pun akan selamanya diuji, apakah kita selalu bersyukur dan bangga karena telah menjadi bagaian darinya. Ataukah malah sebaliknya mengingkari, sehingga kita enggan dan luput membaktikan diri demi kemaslahatan kita bersama, demi tanah air yang tercinta ini. ***

*) Marzuli Ridwan Al-bantany adalah esais, penyair dan sastrawan bermastautin di Bengkalis.

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *