Bank Indonesia Perluas Kerjasama LCS dan QRIS

bank indonesia

LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) akan terus berupaya memperluas kerjasama dalam penyelesaian transaksi bilateral dengan menggunakan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS).

Saat ini, Bank Indonesia sudah menjalin kerjasama LCS dengan empat negara yaitu Jepang, Malaysia, Thailand dan belum lama ini dengan Cina.

“Kerjasama penyelesaian bilateral dengan menggunakan mata uang lokal antara Indonesia dengan negara-negara di kawasan Asia akan diperluas. Sekarang kita sedang dalam proses untuk menggunakan skema LCS dengan Filipina dan Singapura,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam 7th Indonesian Finance Association International Conference, Rabu 6 Oktober 2021.

Baca : Bank Indonesia Dorong UMKM Riau Tembus Pasar Luar Negeri

Bank Indonesia menjalin kerjasama penyelesaian transaksi bilateral dengan mata uang lokal (LCS) ini untuk mengurangi penggunaan mata uang dollar.

Sehingga akan lebih menguntungkan dari sisi biaya transaksi bagi para pelaku usaha. Atau mereka yang sering menggunakan mata uang dollar untuk keperluan transaksi luar negerinya.

“Kita akan menggunakan LCS dengan lebih banyak negara lainnya untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan dan efisiensi dalam bisnis dan ekonomi. Karena tidak perlu lagi mengkonversi mata uang ke dollar atau sebaliknya,” terang Perry.

Dalam kesempatan tersebut, Perry Warjiyo juga menyatakan terus mengembangkan sistem pembayaran lintas negara dengan menggunakan QR Code Indonesia Standard (QRIS).

“Kita sudah melakukan pilot project dengan negara Thailand. Dalam waktu dekat negara lainnya seperti Malaysia, Filipina, Singapora, Arab Saudi juga akan bergabung dalam penggunaan QRIS lintas negara,” jelasnya.

Perry Warjiyo mengatakan kerjasama penyesuian transaksi bilateral menggunakan mata uang lokal (LCS) dan penggunaan QRIS lintas negara merupakan upaya Bank Indonesia untuk menyediakan layanan transaksi keuangan yang lebih mudah, cepat, andal dan aman.

“Selain untuk memperkuat pasar keuangan di dalam negeri juga untuk menjawab semakin berkembangnya penggunaan teknologi digital di sektor keuangan,” tukasnya. (rri)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *