Ini Dampak Sosial Media bagi Kesehatan Mental

media sosial

LAMANRIAU.COM – Dewasa ini, penggunaan sosial media bagi masyarakat tentu sudah menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Terutama bagi orang dewasa, remaja, hingga anak-anak.

Tidak dapat pungkiri bahwa sosmed telah terintegrasi dengan kuat ke dalam kehidupan, tanpa terkecuali bagi masyarakat Indonesia. Sebab, sosmed membuat setiap orang dapat menggunakan ponsel mereka untuk mencari informasi sekaligus tetap terhubung dengan orang lain secara mudah.

Meski begitu, sosmed tetaplah memiliki kelemahan dan sisi gelap bagi kehidupan manusia. Pasalnya, beberapa bukti menunjukkan bahwa sosial media dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan mental, bila menggunakan secara berlebihan.

Baca : Rutin Makan Ini untuk Menjaga Stamina Tubuh

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sosial media secara berlebihan dapat memberikan berbagai dampak negatif, antara lain:

Kecemasan atau Anxiety

Berdasarkan studi jurnal Computers and Human Behaviour, orang yang menggunakan tujuh atau lebih platform ssosmed, tiga kali lebih mungkin mengalami gejala kecemasan umum tingkat tinggi, ketimbang mereka yang hanya menggunakan sekitar dua platform sosmed saja.

Meski begitu, belum dapat pastikan secara jelas apakah dan bagaimana sosial media dapat menyebabkan kecemasan.

Memicu Depresi

Beberapa penelitian telah menemukan adanya keterkaitan antara depresi dan penggunaan sosial media. Salah satunya adalah penelitian yang melibatkan lebih dari 700 siswa menemukan bahwa gejala depresi. Misalnya seperti suasana hati yang rendah, perasaan tidak berharga, dan putus asa, berkaitan dengan kualitas interaksi secara daring.

Hasil penelitian juga menunjukkan adanya lebih banyak interaksi negatif pada mereka yang memiliki tingkat gejala depresi lebih tinggi. Bila dibandingkan dengan mereka yang tingkat gejala depresinya lebih rendah.

Mengganggu Kualitas Tidur

Tidur yang cukup dan berkualitas tentu berkaitan dengan kesehatan tubuh dan mental secara keseluruhan. Namun, pencahayaan buatan yang berasal dari layar smartphone dipercaya dapat mengganggu kualitas tidur.

Penelitian telah menemukan bahwa hal tersebut dapat menghambat produksi hormon melatonin tubuh. Perlu pahami bahwa hormon melatonin adalah hormon yang membantu seseorang tertidur dan mengatur pola tidur.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh University of Pittsburgh melakukan survey terhadap 1.700 anak berusia 18 hingga 30 tahun, tentang sosial media dan pola tidur mereka. Hasilnya, ditemukan adanya keterkaitan antara menggunakan sosmed dengan gangguan tidur.

Kesimpulannyha bahwa blue light atau cahaya biru dari layar smartphone berperan dalam hal tersebut. Para peneliti mengatakan bahwa hal ini dapat sebabkan oleh gairah fisiologis sebelum tidur.

Selain itu, cahaya terang dari layar perangkat elektronik juga dapat menunda ritme sirkadian. Namun, penelitian lebih mendalam tentu masih dibutuhkan untuk benar-benar memastikannya.

Menimbulkan Kecanduan

Menurut Medical News Today, Dr. Shannon M. Rauch dari Universitas Benediktin Arizona, Amerika Serikat, mengatakan bahwa salah satu alasan utama kita menggunakan sosial media adalah mengalihkan perhatian dan menghilangkan kebosanan. “Oleh karena itu, sosial media memberikan penguatan setiap kali seseorang masuk,” katanya.

Perilaku tersebut dapat menyebabkan kecanduan sosial media. Faktanya, perilaku seperti itu sangatlah umum, sehingga para peneliti telah menciptakan skala psikologis untuk mengukur kecanduan, yaitu Skala Kecanduan Facebook Berge (BFAS).

Penelitian pun dilakukan dengan menggunakan skala tersebut berdasarkan enam kriteria untuk mengukur kecanduan Facebook. Menariknya, para peneliti menemukan bahwa orang yang lebih cemas dan tidak aman secara sosial, lebih cenderung menggunakan situs jejaring sosial.

Dari studi tersebut, tampaknya pengguna yang kecanduan Facebook menggunakan sosial media sebagai cara untuk mendapatkan perhatian dan meningkatkan harga diri mereka.

Nah, itulah beberapa dampak negatif penggunaan sosial media bagi kesehatan mental yang dapat timbul. Menggunakan sosmed untuk terhubung dengan orang lain sebenarnya sangatlah wajar. Namun, jangan sampai menggunakannya secara berlebihan, karena dapat memicu rasa ketagihan, hingga depresi.

Selain itu, pastikanlah untuk berhenti menatap layar ponsel sebelum tidur, agar kualitas tidur tidak terganggu akibat cahayanya. Bila kamu merasakan keinginan untuk terus-menerus memainkan sosial media, segeralah periksakan diri ke psikolog. Sebab, hal tersebut bisa jadi merupakan gejala bahwa kamu mengalami kecanduan sosial media. (hld)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *