Ingat Efek Buruk Terlalu Sering Berhubungan Intim

berhubungan intim

LAMANRIAU.COM – Meski menjadi kebutuhan bagi pasangan yang sudah berumah tangga, ternyata terlalu sering berhubungan intim dapat mengakibatkan sejumlah efek samping yang buruk untuk kesehatan. Bahkan, mungkin saja mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca : Mencapai Orgasme Hebat Lewat Teknik Pernapasan

Menurut Hellosehat.com, kita mungkin tidak menyangka bahwa aktivitas menyenangkan seperti berhubungan intim dapat berakhir kesengsaraan, khususnya jika melakukannya terlalu sering. Berikut ini adalah berbagai efek samping yang mungkin terjadi.

Lecet atau memar

Salah satu efek samping yang cenderung terjadi jika terlalu sering berhubungan seksual adalah lecet pada area genital. Ini terjadi karena terlalu banyak gesekan pada alat kelamin, terlebih jika hubungan intim yang dilakukan cenderung kasar.

Lecet bisa membuat kamu tidak nyaman untuk berhubungan intim dengan posisi tertentu. Bukan hanya lecet, kamu bisa mengalami memar yang terasa sangat menyakitkan.

Nyeri dan pembengkakan

Bagi wanita, efek berhubungan intim yang terlalu sering mungkin lebih terasa tidak nyaman. Pasalnya, gesekan yang terlalu sering dapat membuat bagian vagina nyeri hingga bengkak. Nyeri dan pembengkakan pada vagina wanita memang tak selalu karena berhubungan seks yang terlalu sering. Kondisi ini bisa karenakan kurangnya gairan seksual, tidak seimbangnya hormon, hingga penyakit menular seksual.

Dehidrasi

Berhubungan intim merupakan aktivitas yang melibatkan fisik dan akan membuat kamu berkeringat serta kehilangan banyak cairan. Tanpa sadar, dehidrasi juga bisa menjadi efek samping akibat terlalu sering berhubungan intim.

Ya, jika kamu berhubungan seks berulang-kali tanpa menyempatkan waktu untuk minum, bisa mengalami dehidrasi dalam waktu singkat. Kemungkinan dehidrasi juga akan meningkat ketika kita menenggak alkohol, baik itu sebelum atau pada saat seks.

Infeksi saluran kencing (ISK)

Infeksi saluran kencing dapat menjadi sangat tidak nyaman atau bahkan menyakitkan. Seks terlalu sering, terutama dengan orang yang berbeda, dapat mengakibatkan wanita mengalami kondisi ini. Tabung uretra yang menghubungkan daerah luar hingga ke dalam kandung kemih berada tepat di sebelah vagina.

Bila kamu melakukan seks, bakteri dari vagina bisa masuk ke dalam uretra yang berhubungan dengan kandung kemih. Alhasil, ketika melakukan terlalu banyak hubungan intim dalam waktu yang singkat, rentan terkena infeksi saluran kencing, khususnya kandung kemih.

Nyeri punggung bawah

Setelah sesi panjang dari penetrasi terus menerus, berisiko mengalami nyeri punggung bawah. Hal ini dapat membuat segala upaya yang terlibat dalam hubungan seksual menjadi tidak mungkin. Kamu mungkin harus mencoba posisi yang tidak memberikan tekanan pada punggung atau menghindari seks hingga merasa lebih baik.

Cedera saraf

Meski manusia normal dapat menahan segala macam rangsangan seksual, saraf mungkin mendapatkan sedikit cedera setelah sesi berhubungan intim yang intens. Jika mengalami cedera pada saraf, ada baiknya berhenti melakukan hubungan intim untuk sementara waktu.

Hindari juga terlalu banyak rangsangan langsung pada lokasi yang sama karena cara berhubungan intim ini juga bisa menimbulkan efek samping berupa masalah pada saraf, terlebih bila dilakukan terlalu sering.

Masalah orgasme

Pria sering kali tidak dapat mencapai orgasme setelah melakukan seks terlalu sering dalam waktu yang singkat. Ini adalah reaksi normal dan tidak perlu khawatir. Kesulitan pria dalam mencapai orgasme ini biasanya terjadi akibat kelelahan atau berkurangnya jumlah sperma atau tingkat air mani. Alhasil, tubuh membutuhkan waktu untuk mengisi ulang sebelum kembali melakukan seks.

Penurunan penglihatan

Terlalu banyak berhubungan intim juga dapat meningkatkan risiko penurunan penglihatan. Hal ini terjadi ketika pembuluh darah di mata pecah selama aktivitas seksual.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of Glaucoma menunjukkan kasus seorang pria yang kehilangan penglihatan pada satu mata saat berhubungan seksual. Penglihatan pria tersebut akhirnya kembali normal setelah melalui perawatan laser.

Otot tegang

Seperti aktivitas fisik lainnya, aktivitas seksual dapat menyebabkan otot tegang. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit di lokasi otot tegang, bahkan Anda mungkin akan kesulitan bergerak. Bila hal ini terjadi, kamu mungkin diminta untuk menjauhi seks sementara waktu hingga otot kembali pulih.

Kelelahan

Meskipun bukan efek yang berbahaya, kelelahan akibat berhubungan intim terlalu sering dapat memengaruhi kualitas hidup. Hal ini membuat kamu tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari.

Ya, melakukan hubungan intim beberapa kali dalam sehari atau waktu yang singkat akan menguras seluruh energi kamu, lho! Ketika energi telah terkuras, mungkin akan merasa kelelahan dan sulit melakukan aktivitas seperti biasanya.

Rambut rontok

Harvard Medical School menyebutkan bahwa ketidak seimbangan hormon seks dapat menyebabkan rambut rontok. Berhubungan seks meningkatkan kadar hormon dihydrotestosterone (DHT) dalam tubuh. Hormon ini lebih banyak ditemukan pada pria daripada wanita.

DHT dapat menyebabkan rambut rontok karena hormon tersebut membunuh folikel rambut dan menyebabkan pola kebotakan pada pria.

Imunitas lemah

Kekebalan tubuh dapat melemah jika berhubungan intim terlalu sering. Ini karena hubungan seksual dapat melepaskan hormon prostaglandin E2 ke aliran darah. Hormon ini bisa menyebabkan masalah seperti melemahnya kekebalan tubuh, rusaknya jaringan, nyeri saraf dan otot, serta kurangnya rangsangan seksual jika diproduksi secara berlebihan.

Serangan jantung

Meskipun hal ini jarang terjadi, kamu tetap memiliki risiko efek samping berupa serangan jantung jika melakukan hubungan intim terlalu sering. Berhubungan seksual memang baik untuk jantung karena kegiatan ini mirip dengan olahraga kardiovaskular.

Namun, jika kamu dan pasangan mengidap penyakit jantung, lakukanlah hubungan seksual yang aman serta dengan cara yang tepat.

Penis patah

Efek samping lainnya akibat terlalu sering berhubungan intim adalah penis patah. Kondisi ini jarang terjadi, tetapi lebih mungkin terjadi ketika terlalu sering melakukan hubungan seks. Penis patah biasanya ditandai dengan suara gemeretak yang diikuti dengan hilangnya ereksi. Ini biasanya mengakibatkan bengkak di pangkal penis atau skrotum.

Kondisi ini membutuhkan penanganan medis segera. Jika tidak ditangani, penis patah dapat membuat bentuk penis melengkung dan disfungsi ereksi. Segera hubungi dokter jika aktivitas hubungan intim berakibat buruk untuk kesehatan kamu dan pasangan. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *