Terancam Gelap Gulita, Nasib Singapura di Tangan RI

LAMANRIAU.COM, JAKARTA-Hingga kimi Singapura masih mengalami kesulitan pasokan gas di tengah lonjakan permintaan dan harga gas global. Sempat adanya gangguan impor gas dari Indonesia jadi salah satu biang keroknya.

Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman mengatakan Singapura memang sangat tergantung dengan pasokan gas dari Indonesia melalui pipa. Setidaknya ada tiga kontrak ekspor gas Tanah Air ke negara tetangga itu dengan pasokan minimal sekitar 700 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Berdasarkan data BP Statistical Review 2021, konsumsi gas alam Singapura pada 2020 sekitar 1,22 miliar kaki kubik per hari (BCFD). Itu artinya, hampir 60% pasokan gas-nya berasal dari Indonesia.

“Singapura sangat tergantung dengan pasokan gas dari Indonesia, yakni gas dari Natuna dan Grissik Sumsel, semua dengan sistem pipa,” kata Yusri.

Sebagaimana dilansir Detik.com Yusri menjelaskan Singapura relatif sulit mencari pengganti pemasok gas pipa selain dari Indonesia. Bisa saja menggantinya dengan bentuk gas alam cair (LNG), tetapi itu harganya lebih mahal.

Yusri melanjutkan, Singapura bisa saja cari pemasok dari negara lain dengan bentuk LNG, tetapi beli gas dengan sistem pipa jauh lebih murah, sehingga tetap saja Singapura membeli gas dari Indonesia melalui pipa menjadi prioritas utama mereka.

Sebelumnya diberitakan Singapura terancam gelap gulita karena krisis energi yang menghantuinya. Sejumlah perusahaan penyedia listrik di negara tetangga Indonesia itu kini bertumbangan.

Indonesia bisa jadi faktor penyebabnya karena pasokan gas alam ke Singapura dari Tanah Air belum sepenuhnya pulih sejak mengalami gangguan pada Juli. (net)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *