Patuhi Saja
Tampak tak ada
tapi ribuan nyawa menganga
Tampak tak ada tapi gigih menyerang
kapan saja
Masihkah kau congkak
dengan bukti yang nyata
Jaga jarak harus
meski pahit
enggan buang
Pakai masker perlindungan yang aman
pakai dengan senang
Cuci tangan janjikan menang
gamang buang
Musuh belum kalah
ayo serang
Belum layak kita sorak
bebas ke jalan menantang lawan
sementara sadar diri enggan
Kita makhluk tersayang
patuhi saja biar menang
untuk hidup kita yang panjang
(2020)
Merindu
Pandemi ini menusukku
menyiksa waktuku
karena sepi tanpamu
Di mana dirimu
satu tahun yang lalu
sampai pandemi belum berlalu
kau tak menjumpaiku
Sepi ini merampasku
sampai hilang rasaku
kau terlalu
Seperti inikah cintamu
yang kau bilang semanis madu
nyatanya sepahit empedu
Pandemi ini membuatku cemburu
yang lain bulan madu
aku merindu
(2021)
Sayonara
Katanya kita saudara
tapi mengapa hinaanmu tiada tara
padaku yang takut bersuara
Katanya kita saudara
tapi mengapa kau lapor tentara
kita tak setara
Di bawah pohon bidara
aku menahan lara
lukaku yang membara
Inikah yang namanya saudara
janji setia saat datang lara
ternyata lahirkan sengsara
Kau sebatas aksara
yang jauh dari bahtera
pandai pura-pura
namun mesra
Lalu,
pantaskah kita gembira
bila hati spora
Sekarang kita ucap saja sayonara
(2020)
Pelabuhan Terakhir
Ada yang ingin kubuang
di pelabuhan terakhir kita
riak-riak kecil yang sempat terdampar
kulempar selembut mungkin
tapi sulit membawaku ke tepi
: aku tetap mengenang
Di atas mega
kulihat hamparan luas
seolah memberiku anugrah
tapi aku salah
Lalu
aku kembali ke pelabuhan kita
mencari jejakmu
yang kutemukan pecahan luka
Aku terjebak
situasi ini tak terduga
pelabuhan itu bercerita
kau tenggelam bersama dia
bukan isu tapi nyata
Serpihan-serpihan luka
jatuh di pelabuhan kita
desir angin riuh ombak mesra
membisik padaku
: lupakan dia
(2021)
Ariya Ermiles, lahir di Banyuwangi, Jawa Timur. Menjadi pengajar pada SMA Muhammadiyah 2 Genteng. Penulis buku antologi empat sekawan terbit Februari 2021 dengan judul BERDAMAI DENGAN PANDEMI Karya Inspirasi Guru untuk Negeri. ***
Baca : Puisi Karya Jemi Batin Tikal