Efek Buruk Jika Mengkonsumsi Boba Secara Berlebihan

LAMANRIAU.COM – Boba adalah bahan berbentuk bulat seperti bubble pada minuman yang terbuat dari tepung tapioka. Seiring meningkatnya popularitas boba, bahan-bahan dan variannya pun semakin berkembang. Bahkan, kini ada boba yang berwarna putih dan hitam.

Bubble milk tea atau yang lebih dikenal sebagai bubble tea merupakan minuman manis yang berasal dari Taiwan. Minuman ini pertama kali dirilis di Taiwan pada tahun 1980 dan dapat dijual pada kedai minuman di milik Liu Han-Chieh.

Boba yang berwarna hitam di dalam minuman ini terbuat dari tepung tapioka hitam, pati singkong, ubi, dan gula merah. Sementara itu, boba yang berwarna putih terbuat dari pati singkong, akar chamomile, dan karamel.

Teksturnya yang kenyal dan rasa manis menjadi alasan minuman ini banyak diburu masyarakat. Boba sendiri terbuat dari mutiara tapioka yang dibentuk menjadi bola-bola kecil dan direbus kemudian direndam dalam sirup karamel sampai menjadi hitam dan kenyal.

Namun, bagi kamu para pecinta boba, ada baiknya mulai sekarang kamu menguranginya demi kesehatan.

Berikut lima efek buruk jika kamu minum boba secara berlebihan:

1.Sembelit

Pada 2019, seorang gadis berusia 14 tahun di China mengeluh sakit perut yang parah dan sembelit. Setelah melakukan CT scan, dokter menemukan penyebab penyakitnya adalah seratus butir tapioka yang tidak tercerna di perutnya.

Dokter juga mencatat penyebab sembelit dan sakit perut dari minuman tersebut adalah guar gum, zat aditif yang sering dimasukkan ke dalam mutiara tapioka karena berserat dan membantu menyatukan bola-bola kecil.

Karena aditif mengembang ketika bersentuhan dengan air, itu dapat menyebabkan sembelit jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi dan tanpa cukup air untuk mencuci semuanya.

2.Resiko Diabetes

Efek buruk mengonsumsi boba secara berlebihan berikutnya adalah berpotensi meningkatkan risiko diabetes pada tubuh. Tentunya diabetes bukanlah penyakit ringan namun merupakan penyakit akut yang berbahaya jika diderita oleh manusia.

Mengonsumsi boba terlalu sering dapat meningkatkan risiko diabetes karena dalam boba terdapat kandung gula yang tinggi.

Hal ini tidak hanya berpengaruh pada kalori tubuh, tetapi juga dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin yaitu ketika hormon insulin tidak dapat menyerap gula dengan baik dan dapat menyebabkan penyakit diabetes.

3.Obesitas

Food Science & Nutrition melakukan penelitian pada tahun 2017 untuk meneliti komposisi gula dan kalori boba. Studi ini menemukan porsi 16 ons jauh melebihi batas atas asupan gula yang direkomendasikan.

4.Tingkatkan Resiko Kanker

Pada 2012, peneliti Jerman menemukan jejak aspoliklorinasi bifenil atau PCB dalam bola tapioka (via Huff Post).

PCB, kata studi tersebut, adalah bahan kimia penyebab kanker yang juga dapat memiliki efek negatif pada sistem kekebalan tubuh, sistem saraf, dan sistem endokrin, selain meningkatkan risiko kanker seperti kerongkongan, pleura, endometrium, dan kanker usus kecil.

5.Mengganggu Kesehatan Gigi

Banyak yang sudah tahu bahwa musuh dari gigi yang sehat adalah apapun yang manis-manis. Kandungan gula yang sangat tinggi dalam segelas minuman boba dipercaya dapat memicu kerusakan gigi. Hal tersebut terjadi akibat terkikisnya lapisan pelindung pada gigi.

Sehingga, saat lapisan tersebut terkikis, hal selanjutnya yang terjadi adalah gigi berlubang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan jika kamu bisa terkena masalah mulut lainnya.(bng)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *