Akui Trauma Berat, Pengakuan Mahasiswi Unri Korban Pelecehan Banjir Dukungan

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Mahasiswi Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas lmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Riau yang tak menyebutkan namanya, mengaku mengalami trauma berat setelah mendapatkan aksi pelecehan seksual dari Dekan yang juga dosen pembimbing proposal skripsi. Sejauh ini pihak Universitas Riau belum memberikan tanggapan.

Baca : Viral! Mahasiswi Mengaku Dilecehkan Dekan di Unri

Dalam videonya yang diposting oleh @komahi-ur melalui Instagram, korban mengaku sudah berjuang mendapatkan keadilan dalam sepekan terakhir, sejak kejadian pada hari Rabu 27 Oktober 2021 lalu. Namun belum ada pihak kampus yang memberikan dukungan. Bahkan, Ketua Jurusan Hubungan Internasional, hanya menawarkan mediasi.

“Bahkan bapak dosen yang menemani saya menemui Ketua Jurusan, hanya bilang apa yang dilakukan oleh bapak Syariharto melakukan hal ini bukan kebiasaan tapi hanya insidentil dan kekhilapan saja. Mereka bahkan hanya tertawa mendengar apa yang saya alami, tanpa merasa pedih bagaimana harga diri saya diinjak-injak,” katanya.

“Saya merasa taka da kepedulian dari pihak jurusan dan ada beberapa pihak untuk melindungi bapak Syafriharto. Mereka menawarkan untuk mempertemukan saya dengan pelaku, tanpa memikirkan bagaimana saya menemui pelaku dengan rasa ketakutan yang luar biasa. Saya merasa diteror,” lanjutnya.

Dalam unggahan yang sudah disukai 47 ribu pengguna dengan 9,5 ribu komentar tersebut, sejumlah dukungan mengalir agar korban membongkar kasus praktik pelecehan seksual di kampus riset tersebut. Akun @komahi_ur menuliskan caption :

Baru beberapa hari setelah PERMENDIKBUD No. 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Peguruan Tinggi ditetapkan, salah seorang teman kami justru dilecehkan secara seksual. Kejadian ini membuat kami marah, geram, dan harus mendapingi korban/penyintas, seorang mahasiswi Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP UNRI.

Video ini berisikan pengakuan langsung dari korban, koronolgi kejadian, identitas pelaku, dan perlakuan yang diterima korban. Saat ini, korban masih merasa trauma secara mental dan membutuhkan dukungan serta perlindungan dari berbagai pihak.

Biarkan dunia menyaksikan dan mendengar, tindak pelecahan seksual yang terjadi di lingkungan kampus sangatlah nyata.

Korban merupakan seorang perempuan yang sangat berani, melawan dan menolak tindakan yang menjatuhkan harga dirinya. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk bersama-sama melindungi korban. Menuntut keadilan atas tindakan keji ini, dan membawa gerakan menuju lingkungan kampus yang bebas dari pelecehan seksual!

@Figiraga Semoga Tuhan melindungi kamu dari orang-orang gak bermoral, Dik. Kami support kamu.

@srimarlina_ Semoga segera ditindak lanjuti. Gak mudah buat korban speak up kek gini. Yakin saja dik, ada kami yang selalu mendukungmu dan semoga hal seperti ini dapat diselesaikan secara adil tanpa ada embel2 apapun. Negara kita Negara hokum Pak, jadi masalah kek gini bukan masalah kecil wahai “Bapak” semua itu ada aturannya. Suruh bapak itu cium anaknya sendiri, jangan mahasiswa. Tolong kali usut sama tuntas pihak-pihak terkaitnya. Sampai akar-akarnya kalau perlu agar tidak ada korban di kemudian hari.

@ermialfine Semoga org2 disekitarmu mendukungmu ya nak. Semangat utk menegakkan keadilan..kami mendukungmu.

@velciaaftarapm Miris ketika mendengar berita ini. Semoga pelaku ditindak secara tegas. Untuk kamu yang udah berani speak up, kamu hebatt dan kuat. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *