Vaksin Covovax: BPOM Resmikan Izin Guna di Indonesia

Vaksin Covovax

LAMANRIAU.COM – Vaksin Covovax resmi di izinkan menjadi vaksin Covid-19 ke-11 di produksi di India. yang dapat di gunakan di Indonesia setelah resmi memperoleh Izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Vaksin Covovax merupakan vaksin dengan teknologi platform rekombinan protein subunit glikoprotein spike menggunakan vaksin adjuvant Matrix-M1. Vaksin Covovax di produksi oleh Serum Institute of India Pvt. Ltd., India (SII). Evaluasi aspek keamanan, imunogenisitas, dan efikasi Vaksin Covovax mengacu pada data uji pre-klinik dan uji klinik yang dilakukan di Australia, Amerika Serikat, Meksiko, Inggris (United Kingdom/UK), dan Afrika Selatan.

Untuk memastikan khasiat dan keamanan Vaksin Covovax telah memenuhi persyaratan evaluasi vaksin yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO). SII juga telah melakukan uji klinik fase 2/3 di India.

Sesuai persyaratan EUA, BPOM telah melakukan evaluasi terhadap aspek keamanan, khasiat, dan mutu yang mengacu pada standar evaluasi vaksin Covid-19. Baik standar nasional maupun internasional, serta evaluasi terhadap pemenuhan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) pada fasilitas produksi Vaksin Covovax di India.

Dari aspek khasiat atau efikasi Vaksin Covovax, hasil pengamatan 7 hari setelah pemberian dosis kedua pada dewasa usia 18 tahun atau lebih dengan status imun negatif (seronegatif) berkisar antara 89,7 persen hingga 90,4 persen pada semua kasus Covid-19 dengan berbagai tingkat keparahan. Sementara pada kasus dengan tingkat keparahan sedang hingga berat berkisar antara 86,9 persen hingga 100 persen.

Efikasi vaksin pada kelompok lanjut usia berdasarkan uji klinik fase 3 di Inggris adalah 88,9 persen. Di samping itu, hasil uji klinik fase 2/3 di India menunjukkan respons imun yang baik dari pengukuran 14 hari setelah pemberian Vaksin Covovax dosis kedua.

“Masyarakat juga perlu bijak dan berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan yang digunakan dalam penanganan Covid-19, serta tidak mudah terpengaruh dengan promosi produk obat, obat tradisional, maupun suplemen kesehatan dengan klaim dapat mencegah atau mengobati Covid-19,” tutup Penny. 

Berikut Fakta Tentang Vaksin Covovax Asal India:

1. Jadi vaksin Covid-19 ke-11 di Indonesia

Sebelum vaksin Covovax disetujui BPOM, sudah ada 10 vaksin Covid-19 yang lebih dulu mengantongi EUA BPOM RI, yakni Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Novavax, Zifivax, Janssen, Covidecia, dan Sputnik V.

Kini vaksin Covavax jadi vaksin Covid-19 ke-11 yang di izinkan penggunaanya di Indonesia, dan jadi vaksin pertama asal India yang di gunakan di tanah air.

2. Indonesia negara pertama keluarkan EUA untuk Covovax

Mengutip Covid-19 Vaccine Tracker, Jumat 19 November 2021 ternyata Indonesia negara pertama dunia yang terbitkan EUA untuk vaksin Covovax.

Di India sendiri hanya menggunakan 7 vaksin Covid-19 dan di setujui penggunaannya, yakni Zydus Cadila vaksin Covid-18 DNA pertama buatan India, vaksin Moderna, vaksin Sputnik V, Janssen, vaksin AstraZeneca, Covishield asal India, dan Covaxin vaksin lokal pertama buatan India.

3. Di berikan usia 18 tahun ke atas dalam dua dosis

Vaksin yang uji pre klinik dan uji klinisnya di lakukan di Australia,Amerika Serikat,Meksiko, Inggris (United Kingdom/UK), dan Afrika Selatan ini di berikan dalam dua dosis.

“Dari hasil evaluasi tersebut, vaksin Covovax dapat di gunakan untuk dewasa berusia 18 tahun ke atas dengan dosis 5 mg per dosis, di berikan sebanyak 2 kali, dengan interval pemberian 21 hari,” papar Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito, melalui keterangannya

4. Punya efikasi hingga 90 persen

Dari hasil pengamatan 7 hari setelah pemberian dosis kedua pada dewasa usia 18 tahun atau lebih, dengan status imun negatif (seronegatif)  berkisar antara 89,7 persen hingga 90,4 persen pada semua kasus Covid-19, dengan berbagai tingkat keparahan.

Efikasi vaksin dalam menangkal Covid-19 tingkat keparahan sedang hingga berat, berkisar antara 86,9 persen hingga 100 persen.

Sedangkan efikasi vaksin pada kelompok lanjut usia berdasarkan uji klinik fase 3 di Inggris adalah 88,9 persen.

5. Ada efek samping Covovax

Dari sisi evaluasi aspek keamanan berdasarkan kejadian efek samping vaksin Covovax, berdasarkan uji klinik umumnya bersifat ringan hingga sedang.

Efek samping vaksin Covovax yang paling sering di laporkan adalah:

  • Nyeri lokal (23,9 persen hingga 32 persen)
  • Tenderness (9,9 persen hingga 11,4 persen)
  • Sakit kepala (15,5 persen hingga 19,9 persen)
  • Kelelahan atau fatigue (8,7 persen hingga 17,9 persen)
  • Nyeri otot atau myalgia (8,5 persen hingga 15,5 persen)
  • Demam (3,5 persen hingga 14,4 persen)(rds)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *