Atasi Kejenuhan Belajar dari Rumah, SMPN 8 Dumai Adakan Seminar Parenting

Seminar Parenting
SEMINAR PARENTING - Rina S Sinaga, TSTS Tanoto Foundation Riau menjadi pembicara dalam seminar parenting di SMPN 8 Dumai, Selasa (23/11/2021).

LAMANRIAU.COM, DUMAI – Selama pandemi Covid-19, pelajar berbagai sekolah lebih banyak berada di rumah bersama keluarga. Sebagian orangtua tidak siap dengan kondisi anak-anak lebih lama belajar dari rumah. Demikian halnya dengan para murid yang mengalami kejenuhan.

Kondisi tersebut mendorong Kepala SMP Negeri 8 Dumai Rudi Chandra menyelenggarakan seminar parenting yang diikuti lebih 60 orangtua siswa dari perwakilan tiap kelas di Rumah Terampil Kompleks Kantor Kecamatan Medang Kampai Kota Dumai, Selasa 23 November 2021.

Tema seminar kali ini ‘pola asuh orangtua dalam membimbing anak di masa pandemi Covid-19 dan meningkatkan budaya baca di rumah’ berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan.

Narasumber seminar parenting Rina S Sinaga yang juga sebagai Teachers School Training Specialist Tanoto Foundation Riau mengungkapkan, peran orangtua sebagai pengasuh anak selama pandemi sangat besar tanggung jawabnya dan memerlukan pengetahuan yang memadai.

Sebelum memulai materi, Rina menghimpun pendapat dan harapan para orangtua terkait pendampingan anak-anak selama pandemi. Secara umum orangtua siswa mengharapkan anak-anaknya tetap mendapat layanan pendidikan dan keteladanan yang lebih baik.

“Selama pengasuhan di rumah, anak-anak tetap dituntut menjalankan nilai-nilai positif. Selain itu, tetap mendorong bagaimana anak-anak tetap berpikir kritis,” sebut Rina.

Selama pandemi berlangsung, media pembelajaran yang digunakan murid selama belajar dari rumah rata-rata mensyaratkan perangkat komunikasi berbasis Android. Bukan berarti memberikan keleluasaan bagi anak asuh bebas mengakses informasi yang tidak berkaitan dengan pembelajaran.

“Bagaimanapun, orangtua tetap perlu menjadi polisi medsos bagi anak-anaknya dengan cara yang bijaksana,” tambahnya.

Apalagi dengan usia murid SMP tersebut telah memasuki masa-masa transisi yang gampang terpengaruh dengan beragam informasi dari media sosial.

“Komunikasikan dengan baik kepada anak-anak, kapan waktunya perlu mengecek fasilitas handphone miliknya,” tukasnya.

Untuk informasi yang bersifat tabu, narasumber mengharapkan para orangtua siswa tetap menjadi sumber informasi pertama bagi anak-anaknya sebelum mendapat informasi dari medsos atau dari sumber lain, terutama bagi kalangan perempuan.

“Hasil penelitian selama pandemi, resiko lebih banyak terganggu di kalangan perempuan,” imbuhnya.

Tumia, orangtua Aziza dari kelas 9 SMPN 8 Dumai yang hadir dalam seminar tersebut bersama ibu-ibu lainnya mengaku gembira bisa mendapat undangan hadir mengikuti seminar parenting.

“Mendampingi anak selama belajar dari rumah perlu ada pengetahuan dan keterampilan dari kalangan orang tua. Dengan seminar ini, saya mendapat banyak pengetahuan baru bagaimana mengasuh dan berkomunikasi dengan anak lebih baik kedepannya,” kata Tumia.

Camat Medangkampai yang diwakili Zulkifli memberikan apresiasi seminar parenting dan berharap agar satuan pendidikan lainnya bisa menyelenggarakn hal yang sama.

“Orangtua murid SD dan SMA juga perlu mendapat materi parenting agar anak anak bisa mendapat pendampingan lebih baik selama belajar dari rumah,” harapnya.

Seminar parenting yang dibuka secara resmi oleh pejabat yang mewakili kepala Dinas Pendidikan Kota Dumai, merupakan bagian dari Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan RAKS yang bertujuan menfasilitasi orangtua siswa dengan narasumber, sehingga mendapat ilmu pengetahuan dalam mendampingi anak belajar selama pandemi. (*)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *