Tekno  

Google Ambil Tindakan Kasus Penipuan Digital

google

LAMANRIAU.COM – Google mengumumkan bahwa mereka telah mengambil tindakan untuk mengganggu botnet Glupteba yang sekarang mengendalikan lebih dari 1 juta PC Windows di seluruh dunia, bertambah dengan ribuan perangkat baru yang terinfeksi setiap hari.

Sebelumnya telah di prediksi bahwa menjelang natal akan ada kasus penipuan digital dan benar terjadi setelah di temukan dan ambil tindakan hukum operasi peretasan bernama Botnet glupteba.

Botnet glupteba

Botnet glupteba adalah sebuah malware infrastruktur komando dan kontrol Glupteba yang berbasis di Rusia, botnet yang di dukung blockchain yang di gunakan untuk menargetkan mesin Windows, di seluruh dunia setidaknya sejak 2011 termasuk AS, India, Brasil, dan negara-negara dari Asia Tenggara.

Glupteba terkenal karena mencuri kredensial dan data pengguna, menambang cryptocurrency pada host yang terinfeksi, dan menyiapkan proxy untuk menyalurkan lalu lintas internet orang lain melalui mesin dan router yang terinfeksi.

Baca Juga Artikel Tips Hemat Kuota Saat Mengakses Google Classroom

“Kami memahami dan mengenali ancaman yang di hadapi Internet, dan kami melakukan bagian kami untuk mengatasinya,” Ungkap Google laporan di New York Post

Google mengambil tindakan sementara dengan menghentikan sekitar 63 juta Google Docs yang terdeteksi berbagi Glupteba, lebih dari 1.100 Akun Google dan bahkan 870 Google Ads.

Setelah itu Google, mengajukan gugatan terhadap botnet yang mendukung blockchain litigasi yang mereka sebut sebagai yang pertama dari jenisnya berharap untuk menciptakan tanggung jawab hukum bagi operator botnet, dan membantu mencegah aktivitas di masa mendatang.

Yakin tindakan hukum akan mempersulit grup tersebut untuk memanfaatkan perangkat lain. Gugatan itu menyebutkan Dmitry Starovikov dan Alexander Filippov, mencatat bahwa masih ada sekitar 15 aktor tak di kenal terlibat juga.

Terjadi Gugatan

Gugatan itu di ajukan di Distrik Selatan New York. Starovikov dan Filippov di tuntut karena penipuan dan penyalahgunaan komputer, pelanggaran merek dagang, dan banyak lagi. Google juga mengajukan perintah penahanan sementara, upaya untuk menciptakan tanggung jawab hukum yang nyata bagi operator.

Erin Plante, Direktur senior layanan investigasi Chainalysis mengatakan bahwa, botnet memiliki dua mata uang kripto utama cryptojacking dan taktik yang sebelumnya tidak di ketahui yang di gunakan untuk menghindari penutupan.(rds)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *