Honor Ingin Come Back di Pasar Global Tahun 2022

honor

LAMANRIAU.COM – Honor mempecundangi Xiaomi Sejatinya ini bukan kali pertama. Menurut penelitian Sino Market Research, sepanjang 2017 penjualan online Honor di China menembus 54,5 juta unit dengan pendapatan 78,9 miliar yuan. Pencapaian itu cukup untuk mengalahkan Xiaomi yang berada di posisi kedua dengan raihan penjualan 50,9 juta unit dan pendapatan 63,7 miliar yuan.

Smartphone ini merek yang disukai oleh penduduk setempat, terutama di kalangan muda. Dukungan lebih dari 30 distributor dan pengecer yang merupakan investornya, terbukti mampu menopang tumbuhnya penjualan.

Seri Honor 50 dan 20 adalah varian yang paling laris di negara ini pada kuartal terakhir. Namun lembaga riset itu memperkirakan, seri  Magic 3, tidak akan menjadi kontributor penjualan utama bahkan di masa depan.

Tak dapat dipungkiri, pulihnya pasar Smartphone ini  membuat kinerja Xiaomi tertekan, setelah hampir dua tahun menguasai posisi ketiga sebagai brand smartphone paling popular di China.

Baca : Realme 9i akan Rilis Bulan Januari 2022

Untuk membalikkan keadaan, Xiaomi diperkirakan akan all-out. Pertempuran terbuka sangat memungkinkan karena kedua merek memiliki kehadiran di pasar online yang besar. Akan menarik melihat bagaimana kedua vendor ini saling bersaing di kuartal mendatang.

Di sisi lain, Xiaomi juga masih harus berjuang di pasar offline, di mana dua merek di bawah BBK Group, Oppo dan Vivo memegang lebih dari 65% pangsa. Sejauh ini Xiaomi telah merespon persaingan dengan mendorong langkah agresif ke pasar ritel. Pada November lalu, perusahaan membuka toko ke 10.000 di China.  Vendor yang identik dengan harga murah itu, berkomitmen untuk melipatgandakan jumlah toko retail dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan.

Ambisi  Rebut Kembali Pasar Global

 

Sukses di pasar domestik, membuat Smartphone ini  menargetkan dapat kembali meraih pasar global. Namun kesuksesan di sana mungkin lebih sulit ditemukan.

“Pangsa pasar global Honor mencapai 3,7% pada Agustus, naik dari 1,5% pada Februari, tetapi itu terutama karena kenaikan di China”, ungkap Neil Shah, Direktur Riset.

Di pasar internasional, Honor akan menghadapi persaingan ketat dari Apple dan Samsung. Honor juga harus bersaing dengan Xiaomi, Oppo dan Vivo yang terus mencuri pangsa pasar yang hilang dari Huawei.

Meski memiliki peluang meraih kembali pasar global yang sempat hilang, namun Honor masih memerlukan waktu karena medan persaingan kini telah berubah dengan cepat.

“Pertumbuhan Honor di luar China kemungkinan akan bertahap, karena loyalitas di segmen menengah tetap rendah dan Honor juga harus membangun kembali jaringan distribusinya”, kata Varun Mishra.

Kemudian, ada juga kekurangan komponen yang semakin intensif yang kemungkinan dapat menghambat ekspansi Honor pada tahun 2021, imbuh Mishra.

Terlepas dari beragam tantangan, termasuk pasokan komponen yang masih terbatas – di perkirakan baru akan pulih pada 2023 – Honor telah membuktikan dapat merebut kembali pasar mereka yang pernah hilang.

Upaya Honor merebut kembali pasar global di dukung oleh banyak sumber daya. Vendor saat ini memiliki 10.000 karyawan dan mengklaim telah “berinvestasi besar-besaran” dalam R&D, dengan empat pusat penelitian penuh dan 100 laboratorium di seluruh dunia.

Akankah Honor Kembali Ke Indonesia?

 

Ekspansi ke pasar global tentunya menarik untuk ditunggu. Apalagi bagi sebagian masyarakat Indonesia, keberadaan Smartphone ini sudah tak asing lagi. Vendor yang di kenal dengan harga terjangkau namun menawarkan fitur wah itu, pertama kali menyambangi Indonesia pada Maret 2018.

Saat itu Smartphone ini menjual produknya di berbagai platform e-commerce, lewat tiga varian, yaitu View 10 dan dua smartphone kelas menengah, Honor 7X dan 9 Lite.

Honor rajin mengguyur pasar Indonesia setiap tahunnya, dengan beragam model. Sepanjang 2019 saja,  Honor memperkenalkan sejumlah varian.

Dari sejumlah varian itu, tercatat penjualan Honor 9 Lite dan 7S terbilang paling bagus. Keduanya menjadi buruan konsumen Indonesia, baik di pasar online maupun offline.

Sayangnya, momentum pertumbuhan di Indonesia terhenti, pasca pemberlakuan sanski Amerika Serikat terhadap Huawei

Kini, setelah pembuktian di pasar China,Ia kembali bertekad melanjutkan kiprahnya yang sempat terhenti di manca negara. Meski menargetkan come back, sejauh ini belum ada tanda-tanda bahwa Honor kembali menjual produknya di Tanah Air. Namun dengan popularitas yang pernah di raih, bukan tidak mungkin suatu saat nanti, Smartphone ini akan kembali menyambangi konsumen Indonesia.(slr)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *