Kampar  

Kejar Target, Puskesmas Tambang Gelar Vaksin Keliling

Kepala Puskesmas Tambang Ns. Suryo Anom Saputro (kanan) langsung bertugas sebagai vaksinator.

LAMANRIAU.COM, SUNGAI PINANG – Jumlah warga yang sudah menjalani vaksin Covid-19 di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar masih terbilang rendah dari sasaran yang mencapai 61 ribu orang. Untuk mengejar target 70 persen hingga akhir tahun, pihak Puskesmas Tambang memberlakukan vaksin keliling ke beberapa titik sasaran.

Kepala Puskesmas Tambang Ns. Suryo Anom Saputro, M.Kes mengatakan, sampai saat ini, jumlah warga yang sudah vaksin yakni 44,1 persen untuk dosis 1 dan 17,12 persen untuk dosis 2.

“Jadi tiap hari saat ini 5 tim turun terus untuk mengejarkan target 70 persen sampai tanggal 31 Desember 2021. Kami terus berkordinasi dengan pihak kecamatan, Polsek, Danramil dan pihak desa-desa, agar target tersebut tercapai,” kata Suryo Anom, Sabtu 18 Desember 2021.

Kecamatan Tambang yang merupakan kawasan berbatasan langsung dengan Kota Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau merupakan wilayah cukup luas di Kabupaten Kampar. Sedikitnya ada 3 desa yang memiliki jumlah penduduk yang banyak.

Menurut Suryo, secara teknis tak ada kendala yang berarti. Namun karena sebagian penduduk yang berbatasan dengan ibukota, banyak juga sudah menjalani vaksin di luar penanganan Puskesmas Tambang.

“Jumlah ini masih kami minta pihak desa untuk mendata. Karena bisa jadi mereka yang belum tercatat di sini sudah melakukan vaksin di Pekanbaru,” tambahnya.

Ia mengatakan, keengganan warga untuk menjalani vaksin memang jadi masalah serius sebelumnya. Namun saat ini, seiring dengan sosialisasi dan edukasi yang gencar dilaksanakan, masyarakat mulai antusias.

Alhamdulillah kalau sekarang entri data yang kami lakukan dibantu oleh pihak SMK Global mencapai 1000 perhari. Artinya masyarakat mulai sadar untuk vaksin,” timpal Suryo.

Ia pun mengimbau kepada warga yang sudah vaksin untuk mengingatkan bagi masyarakat yang belum divaksin. Karena vaksin itu halal, sehat dan juga kebetulan saat ini lagi digratiskan oleh pemerintah. Nanti kedepan tidak tahu, bisa jadi harus mengeluarkan biaya mahal.

“Vaksin Corona itu sendiri sebetulnya bukan hanya untuk kepentingan administrasi, tapi lebih kepada kesehatan masyarakat untuk tahan terhadap ancaman Covid-19 yang masih berlangsung sampai saat ini,” pungkasnya. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *