Cegah Stunting Lewat Gerakan Gelorakan Gen-170

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Bertepatan dengan Hari Ibu, Rabu 22 Desember 2021, Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia secara resmi akan mencanangkan Gerakan ‘Gelorakan Gen-170’ yang berlangsung serentak seluruh Indonesia.

Gerakan serupa juga akan dilangsungkan oleh Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Gelora Provinsi Riau. Gerakan ‘Gelorakan Gen-170’ ini akan menjadi gerakan Partai Gelora secara nasional untuk mempersiapkan generasi unggul Indonesia menuju 5 besar dunia.

Menurut Ketua DPW Partai Gelora Provinsi Riau, H Nurdin, SE.Ak, pencanangan akan dilakukan oleh Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Anis Matta, dihadiri Sekretaris Jenderal Mahfuz Sidik, Bendahara Umum Ahmad Rilyadi, Kabangter II Ahmad Zairofi, Kabid Perempuan Ratih Sanggarwati, Ketua DPW Banten Romadoni dan Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie.

“Dalam kegiatan ini, kami DPW Partai Gelora Provinsi Riau juga akan menghadirkan ibu-ibu hamil, untuk memberikan edukasi hidup sehat dan memahami perlu gizi supaya tak melahirkan generasi stunting,” kata Nurdin, Selasa 21 Desember 2021.

Partai Gelora, lanjut Nurdin, akan selalu hadir memberikan edukasi terhadap masyarakat untuk menciptakan generasi baru yang handal dan terbebas dari gizi buruk. Nanti akan ada bingkisan khusus peningkatan nutrisi untuk para ibu hamil yang hadir.

Gerakan yang mengambil tema ‘Ibu Sehat Bayi Hebat’ ini, menurutnya, bertujuan untuk menurunkan tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) serta mencegah terjadinya stunting (kerdil).

Berdasarkan data BKKBN, setiap tahun 4,8 juta anak lahir di Indonesia. Tingginya angka kelahiran ini menempatkan Indonesia pada urutan keempat, setelah China, India dan Amerika Serikat.

“Tetapi kematian ibu juga masih cukup tinggi, yakni 305 per 100.000 penduduk dan angka kematian bayi sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup,” jelasnya.

Sementara terkait masalah stunting di Indonesia, dipicu karena kekurangan gizi pada bayi di 1.000 hari pertama kehidupannya yang menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang bayi.

Akibatnya, balita tumbuh lebih pendek dari standar tinggi balita seumurannya. Dampak lainnya adalah sistem imun rendah, anak mudah sakit, gangguan sistem pembakaran di dalam tubuhnya hingga penurunan fungsi kognitif.

“Stunting ini juga dapat menyebabkan kematian pada bayi dan balita,” sebutnya.

Nurdin mengaku sedikit menggembirakan, meski masih tinggi, angka stunting di Provinsi Riau mengalami penurunan. Dari 36,6 persen pada tahun 2013, sekarang tinggal sebesar 24,1 persen.

Gerakan Gelora Gen-170’ diharapkan bisa menjadi gerakan bersama semua pihak, selain untuk menurunkan tingginya AKI, AKB dan mencegah terjadinya stunting, juga untuk mewujudkan anak-anak Indonesia yang cukup dalam gizi dan tumbuh kembang yang ditandai dengan tinggi rata-rata 170 cm.

“Jadi distribusi nutrisi ini penting bagi kita untuk pembentukan postur fisik manusia Indonesia, tumbuh menjadi orang yang kuat. Untuk mensukseskan ini, Partai Gelora akan berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak demi terciptanya generasi bangsa yang unggul,” pungkasnya. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *