Mimbar  

Jangan Remehkan Dosa-dosa Kecil

dosa-dosa kecil

LAMANRIAU.COM – Sebagian dari kita, umat Muslim, mungkin selalu menganggp kecil atau menganggap remeh dosa-dosa kecil. Padahal itu sangat berbahaya. Sebab jika terus dibiarkan, malah dianggap remeh, dosa itu akan menumpuk menjadi dosa besar yang sulit terampuni.

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ ، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ

“Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosanya seakan-akan ia duduk di sebuah gunung dan khawatir gunung tersebut akan menimpanya. Sedangkan seorang yang fajir (yang gemar maksiat), ia akan melihat dosanya seperti seekor lalat yang lewat begitu saja di hadapan batang hidungnya.” (Al Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6308)

Baca : Hakikat Perjalanan Menuju Allah SWT

Bilal bin Sa’ad berkata: ”Janganlah engkau melihat kepada kecilnya kesalahan, tapi lihatlah kepada siapa engkau berbuat kedurhakaan”. (Az Zuhd, no. 2275 karya Imam Ahmad).

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Janganlah sekali-kali kamu meremehkan kemaksiatan yang kecil, sebagaimana rumput yang lemah dapat dianyam menjadi tali yang dapat menarik kapal-kapal” (Badaa’i al-Fawaid, 3/338).

Al Qathani rahimahullah berkata: “Janganlah sekali-kali meremehkan dosa-dosa kecil yang dapat menyebabkan banjir” (Nuuniyah Al-Qahthani, 39).

Seorang penyair berkata: “Janganlah sekali-kali meremehkan dosa kecil yang kamu candui… Karena garis itu menjadi satu susunan disebabkan titik-titiknya…” (Al-‘Ithr al-Wardi Syarh La Amiyyah Ibni Al-Wardi, 25).

Ibnul Mu’taz berkata:

“Tinggalkanlah dosa, baik yang kecil maupun yang besar karena itulah arti taqwa dan berbuatlah seperti orang yang berjalan di atas tanah berduri. Sehingga ia berhati-hati tehadap apa yang ia lihat. Janganlah kamu meremehkan dosa kecil karena gunung itu berasal dari tumpukan kerikil kecil” (Jami’ul Ulum Wal Hikam oleh Ibnu Rajab, I/402).

Demikianlah betapa berbahayanya membiarkan berbagai dosa karena seiring berjalannya waktu, dosa itu akan kian menumpuk bahkan menjadi sebuah kebiasaan bakhkan pelakunya tak merasa berdosa.

Betapa agungnya nasehat Fudhail bin Iyadh rahimahullah kepada anak-anak:

“Setiap kali engkau menganggap kecil satu dosa maka ia akan menjadi besar di sisi Allah. Sebaliknya, setiap kali engkau menganggap besar suatu dosa, maka ia menjadi kecil di sisi Allah subhanahu wa ta’ala” (Dzammul Hawa oleh Ibnul Jauzy, hal 184). (CBR)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *