LAMANRIAU.COM – Cantiknya bunga krisan membuat banyak orang tertarik untuk menanamnya sekitar rumah. Apalagi, tanaman ini juga mudah ditanam dan terjangkau harganya.
Berbagai jenis bunga krisan memang dapat kamu pilih sesuai dengan selera. Masing-masing varietas tentu memiliki keunikan, ukuran serta warna yang berbeda-beda. Nah, bagi kamu yang ingin mempercantik taman rumah dengan koleksi bunga krisan, jangan lupa untuk memperhatikan waktu tanamnya.
Baca : Asyiknya Melihat Bonsai Anting Putri
Mengutip Upgardener, penentuan waktu sangat menentukan keberhasilan penanaman bunga krisan. Biasanya, waktu paling baik yakni peralihan dari musim hujan ke musim panas. Pada waktu itu, biasanya akan memberikan kesempatan pada bunga untuk membangun diri selama berbulan-bulan dan beradaptasi dengan rumah barunya. Selain itu, bunga ini juga akan tumbuh jauh lebih besar pada tahun berikutnya.
Memilih Tanah
Kemudian, yang tak boleh kamu lupakan yakni bagaimana memilih tanah yang tepat. Meskipun bunga krisan dapat bertahan sebagian besar tanah, tipe bunga ini paling cocok atas tanah yang memiliki drainase baik dengan kelembaban tinggi.
Meskipun secara teori dimungkinkan untuk menumbuhkannya pada tanah kering yang keras, perlu ketahui bahwa hal ini akan mencegah akar tumbuh dengan baik. Selain itu, tanah basah justru akan berisiko menenggelamkan akarnya.
Untuk membuat tanah yang ideal, garap dengan kedalaman sekira 20-30 cm. Kemudian tambahkan beberapa kompos dan campurkan hingga kedalaman lima hingga 10 sentimeter. Ketika meremas tanah tersebut, tanah itu pun seharusnya tidak menggumpal dan akan hancur dengan lembut.
Jarak Tanam
Tak kalah penting, perhatian jarak menanam bunga ini. Saat pertama kali menanamnya, taman mungkin masih terasa cukup kosong, tetapi jangan tergoda untuk menanamnya terlalu berdekatan. Sebab, pertumbuhan tanaman ini bisa setinggi tiga kaki dan akan bertambah besar setiap tahunnya. Jadi, ingatlah untuk memberikan jarak lebih saat menanamnya.
Oh ya, bunga krisan membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk tumbuh. Meskipun tanaman ini hanya membutuhkan 6 jam sinar matahari sehari, tetapi semakin banyak mereka menerima cahaya maka peluang tumbuh dan berkembang akan lebih tinggi.
“Memang dibutuhkan setidaknya enam jam matahari untuk memberikan yang terbaik pada tanaman ini. Sejujurnya, tanaman ini dapat beradaptasi dengan sinar matahari yang lebih sedikit, tetapi bunga yang hasilkan akan lebih sedikit,” ujar Marianne Binetti, seorang ahli hortikultura, dalam laman Country Living.
Mengenai perawatan, bunga yang satu ini tidaklah menyusahkan. Kamu hanya perlu memastikannya terus berkembang dengan mengusahakan agar menyiram dengan baik. Pastikan menyiram tanaman ini secara merata dan teratur untuk membuatnya kuat dan sehat. Jika tanah curah hujan tinggi, dapat menahan penyiraman sampai cuaca menjadi lebih hangat. ***
