Kurun Waktu Tiga Hari Dua Kapal Pembawa TKI Tenggelam di Selat Malaka

LAMANRIAU.COM, BATAM – Kurun waktu tiga hari dua peristiwa kapal membawa  tenaga kerja Indonesia dari dan ke Malaysia  tenggelam. Sebelumnya Selasa, 18 Januari 2022 lalu  enam wanita Indonesia tewas, 13 lainnya terapung- apung di perairan lepas pantai Johor Malaysia setelah kapal mereka terbalik, saat mereka diduga berusaha memasuki negara itu secara ilegal.

Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu 19Januari 2022, para pejabat Malaysia mengatakan jasad keenam wanita WNI tersebut ditemukan pada Selasa 18 Januari 2022 sore setelah kapal yang membawa 13 WNI tersebut mengalami masalah di perairan negara bagian Johor, Malaysia. 

Episode ini seperti berkelanjutan, peristiwa kapal terbalik membawa perahu TKI ilegal kembali terjadi di Perairan Malaysia, Kamis 20 Januari 2022 dini hari.

Dikutip Batamnews dari media Malaysia, harian.com.my, diberitakan ada 27 orang WNI tenggelam di posisi 0,8 mil Teluk Ramuna, Johor.

Dua mayat ditemukan, sementara enam orang dinyatakan masih masih hilang dalam insiden ini.

Pada pukul 03.45 WIB, radar Malaysian Maritime Surveillance System (SWASLA) mendeteksi adanya target mencurigakan yang bergerak dari perairan Pulau Bintan, Indonesia, menuju perairan negara tersebut.

Direktur Maritim Negeri Johor, Laksamana Maritim Pertama Nurul Hizam Zakaria mengatakan, Johor Bahru Maritime Rescue Sub Center (MRSC) memperoleh informasi melalui Zona Maritim Tanjung Sedili (ZMTS) atas insiden yang dilaporkan oleh Angkatan Laut Kerajaan Malaysia (TLDM).

Dikatakannya, ada kapal yang diduga membawa 27 WNI tenggelam di posisi 0,8 mil laut Teluk Ramunia, pukul 4.50 dini hari.

Informasi ini disampaikan ke Kapal Militer Malaysia (TLDM), KD Sri Indera Sakti yang sedang melakukan operasi di perairan itu.

“Kapal TLDM mendeteksi target yang mencurigakan, pada pukul 4.10 pagi, sebelum kapal tersangka melarikan diri secara agresif dan berbahaya dan terbalik, kemudian tenggelam di tempat kejadian,” ucapnya

Total ditemukan 21 korban dengan 19 korban selamat yang melibatkan 10 perempuan dan sembilan laki-laki. Semuanya ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut dan masih dalam perawatan Posko Tanjung Sepang,” katanya dalam keterangan resmi.

Dia mengatakan enam korban masih hilang di laut, selain dari informasi perkiraan usia semua imigran gelap (TKI ilegal) akan diperbarui dalam waktu dekat.

Ia mengatakan, MRSC Johor Bahru telah mengaktifkan operasi penyelamatan, pukul 6.40 pagi waktu setempat untuk menemukan sisa korban hilang. (jm)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *