LAMANRIAU.COM, PASIR PENGARAIAN – Badan Pengembangan Usaha (BPU) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) dibawah komando Datuk DR. M Haris Kampay, M.pd dan Aliansi Masyarakat Adat Melayu (AMA) Riau melakukan investigasi membantu masyarakat transmigrasi Pasir Indah, Kecamatan Kunto Darussalam menyelesaikan sengketa lahan dengan perusahaan.
Sebelumnya, dugaan perampasan tanah dilakukan oleh PT. Sumber Alam Makmur Sentosa (SAMS) sejak 15 tahun lalu dan sudah ditanami kebun kelapa sawit seluas 259 hektar yang merupakan hak dari masyarakat transmigrasi Pasir Indah.
Hal ini berdasarkan Surat Penetapan Kementerian ATR/BPN nomor 134/HPR/BPN/93 tentang pemberian hak pengelolaan atas nama Departemen Transmigrasi dan Permukiman Perambah Hutan atas tanah di Kabupaten Kampar pada tanggal 11 Oktober 1993, yang menegaskan lahan hak atas tanah seluas 1.600 ha untuk masyarakat transmigrasi Desa Muara Dilam yang pada saat itu masih masuk dalam Kabupaten Kampar.
Kemudian Surat Keputusan Bupati Rohul Nomor 539/Dinsosnakertrans/ 463/2018 tentang penetapan status transmigrasi lokasi permukiman transmigrasi. Selain itu BPN Kabupaten Rokan Hulu juga sudah mengeluarkan sertifikat hak milik atas nama masyarakat.
Dalam lokasi lahan sengketa tersebut perwakilan BPU-LAMR, Firmansyah, SKM, MKM, Asrul Rahman, SM, Rian Iqbal, S.Kom, Syaifullah,S.kom, MM mengatakan pihanya berkolaborasi dengan AMA Riau yang diketuai oleh Laksamana Hery, akan sama-sama berjuang demi tegaknya keadilan di negeri Melayu ini.
“Masyarakat transmigrasi ini adalah bagian dari masyarakat Rokan Hulu yang diakui oleh negara dan diterima dengan baik masyarakat adat Melayu Riau Rokan Hulu,” kata Firmansyah.
Turut hadir di lapangan didampingi langsung oleh Ketua Dewan Pengurus Harian LAMR Rokan Hulu Datuk Hamin P dan Sekretaris DPH Datuk Syaiful.
“Hari ini terjadi perlakuan yang merusak citra Melayu di Bumi Melayu Riau Rokan Hulu, kami akan lawan,” ujar Firman lebih lanjut. ***
