Riau  

Kecewa, Sugianto Minta KPK Periksa Penggunaan Anggaran RSUD Arifin Achmad

Sugianto tampak tengah mengurus pemindahan jenazah kakaknya dari RSUD Arifin Achmad.

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Provinsi Riau menjadi perhatian serius anggota DPRD Riau dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), H Sugianto SH MH. Sekretaris Komisi II ini kecewa terhadap manajemen rumah sakit daerah tersebut.

Ini bermula ketika dirinya ingin memakamkan jenazah almarhumah kakaknya. Sugianto menjelaskan, sebelumnya kakaknya ini, memiliki penyakit diabetes dirawat di RSUD Arifin Achmad. Belakangan pihak rumah sakit menyatakan yang bersangkutan positif Covid-19. Jadi, harus menunggu hasil negative, baru akan ditangani penyakit diabetesnya.

“Kakak saya ini sekitar 10 hari sakit. Sakit gula, tapi ketika dibawa ke RSUD Arifin Achmad diperiksa lagi Covid-19 pula. Sekitar pukul 07.00 WIB neninggal dunia. Sampai pukul 12.30 WIB tidak dilakukan apa-apa sama pihak RSUD ini,” sebut Sugianto.

Sambungnya, pihak RSUD Arifin Achmad bilang sesuai SOP, tapi ketika pintu didobrak, petugasnya pada main handphone dan bermain tak tentu arah. Setelah terjadi keributan kecil, mereka baru menindaklanjuti. Itu posisinya jenazah belum dimandikan dan belum dikafani.

“Ini keluarga saya, kalau masyarakat biasa yang digitukan bagaimana perasaannya. Anggaran besar digelontorkan untuk RSUD itu. Dana itu untuk membantu nasyarakat, bukan seperti ini. Orang sudah meninggal ditelantarkan,” kesalnya lagi.

Politisi PKB tersebut meminta pihak kepolisian bisa melakukan pemeriksaan ke RSUD Arifin Achmad, terkait penggunaan anggaran. “Gubernur Riau diharapkan juga melakukan audit penggunaan anggaran di RSUD Arifin Achmad ini. Termasuk melakukan evaluasi kinerja manajemen di RSUD Arifin Achmad. Agar tidak terjadi kebocoran anggaran,” tegasnya.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menurut dia, dibawah kepemimpinan Firli Bahuri, hendaknya segera melakukan pemeriksaan ke RSUD Arifin Achmad ini. “Jangan sampai penyakit covid ini jadi alasan mencairkan APBD. Termasuk pelayanan yang kurang baik menurut saya,” pungkasnya. ***

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *