LAMANRIAU.COM, BENGKALIS – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bengkalis melalui Bidang Pembinaan SMP melaksanakan kegiatan sosialisasi Ujian Sekolah (US) dan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Jenjang SMP. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyukseskan pelaksanaan US dan ANBK.
”Pada tahun 2019, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar Episode 1. Poin penting dari kebijakan itu adalah penghapusan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) dan Ujian Nasional (US). Penentu kelulusan siswa dikembalikan kepada pihak sekolah melalui penyelenggaraan ujian sekolah. Ini menjadi kebijakan penting dunia pendidikan tanah air. Dengan demikian, sekolah memiliki kemerdekaan untuk menilai kompetensi siswa,” demikian penjelasan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, Hj. Kholijah, S.Pd.I., saat membuka kegiatan tersebut, Selasa 29 Maret 2022.
Sosialisasi ini dilaksanakan di 2 rayon. Rayon 1 dilaksanakan di Bengkalis pada Selasa 29 Maret 2022 untuk Kecamatan Bengkalis, Bantan, Bukitbatu, Bandar Laksamana, dan Siak Kecil. Jumlah peserta sebanyak 65 Kepala SMP dan MTs.
Rayon 2 dilaksanakan di Duri pada Rabu 30 Maret 2022 untuk Kecamatan Mandau, Bathin Solapan, Pinggir, Talang Muandau, Rupat, dan Rupat Utara.
Narasumber kegiatan ini Mashuri, M.Pd., Widyaiswara Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis. Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Bidang Pembinaan SMP Junaidi Yahya, S.Pd., Kepala Bidang Pembinaan SD Samsurizal, S.Pd., Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Suwanto, Kasubag Umum Idrus, M.Pd., Kasubag Program Mukhtar, S.Pd., Pejabat Fungsional Pengembangan Kurikulum Ahmad Wahyudi, Pejabat Fungsional Teknologi Pembelajaran Abadi, S.Pd.
Kepala Dinas mengatakan bahwa ujian sekolah masih dilaksanakan dan menjadi syarat kelulusan. Satuan pendidikan menjadi penentu utama dalam pelaksanaan ujian sekolah.
Karena itu, satuan pendidikan mesti melakukan persiapan secara maksimal agar pelaksanaan ujian dan asesmen pun terlaksana dengan maksimal. Hal ini bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran.
Lebih jauh, hasil pencapaian standar kompetensi ini menjadi suatu pemetaan mutu internal bagi satuan pendidikan.
Selanjutnya, menurut Kepala Dinas, untuk memotret profil pendidikan secara nasional maupun per wilayah, pemerintah pusat menyelenggarakan asesmen nasional yang terdiri dari asesmen kompetensi minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar.
Asesmen nasional telah sukses dilaksanakan pada tahun 2021 meskipun masih ada sebagian kecil sekolah yang belum melaksanakan asesmen nasional karena berbagai kendala.
Kholijah mengimbau agar semua sekolah mengikuti asesmen nasional karena ini penting untuk memotret profil pendidikan di tiap-tiap wilayah.
“Bukan hanya peserta didik yang mengikuti asesmen kompetensi minimum dan survei karakter, tetapi juga guru dan kepala sekolah harus ikut survei lingkungan belajar,” katanya.
Kepala Dinas juga menyoroti peranan kepala sekolah. Peran kepala sekolah sangat penting dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Kepala sekolah pun sebagai pemimpin yang bertanggung jawab terhadap peningkatan proses pembelajaran.
“Peningkatan proses pembelajaran inilah akan berkaitan langsung dengan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan ujian dengan hasil terbaik,” lanjutnya.
Ini juga berkaitan dengan kemajuan terhadap satuan pendidikan yang dipimpinnya. Paling tidak, kepala sekolah mesti melakukan lima kunci penting, baik sebagai pendidik maupun sebagai pemimpin.
Pertama, merumuskan visi untuk memajukan akademik siswa. Kedua, menciptakan suasana sekolah yang layak. Ketiga, menanamkan sikap kepemimpinan yang positif. Keempat, meningkatkan pembelajaran. Kelima, mengelola seluruh kekuatan dan kelemahan secara lebih baik. (mis)
