LAMANRIAU.COM, TELUKKUANTAN – Kepala Desa Sungai Langsat, Kecamatan Pangean, Elvi Junaidi mengultimatum pihak PT Citra Riau Sarana (CRS) sampai tanggal 5 April 2022 agar bisa melakukan perawatan jalan poros Desa Sungai Langsat lebih kurang 14 KM secara rutin.
“Saya sudah berikan waktu sampai tanggal 5 April. Bila tidak kunjung dikerjakan tanggung jawab CRS, maka pemerintah Desa Sungai Langsat akan bersurat kepada Ketua DPRD Kuansing untuk dilakukan hearing terkait kelalaian tanggung jawab perusahaan sawit tersebut,” kata Elvi Junaidi.
Kondisi jalan Desa Sungai Langsat Kabupaten Kuantang Singingi yang dilalui mobil CPO PT CRS, menurut Elvi, saat ini sudah sangat memprihatikan. Sepanjang jalan berlubang dan ditambah kondisi kemarau tidak maksimalnya penyiraman.
“Hal ini menambah ketidaknyamanan masyarakat Sungai Langsat dengan polusi udara (debu),” sebut mantan sekretaris Desa Sungai Langsat tersebut.
Sementara pihak PT CRS melalui Humas Edwin membenarkan jalan poros Sungai Langsat belum diperbaiki. Hal ini disebabkan alat berat milik CRS dalam kondisi rusak, sehingga pihaknya menunggu alat berat dari pihak ketiga.
“Kondisi alat berat CRS dalam kondisi rusak, sekarang dalam proses manajemen untuk mendatangkan alat berat dari pihak ketiga,” sebutnya.
Kemudian berdasarkan laporan salah seorang warga Sungai Langsat saudara Sien, ruas jalan poros Sako – SKP II yang dilalui oleh CPO PT CRS pada titik yang belum diaspal Simpang Sako – Desa Suka Raja. Namun perawatan rutin tetap dilakukan pada titik Desa Suka Raja ke arah simpang Warung Pas (Desa Muara Langsat, Kecamatan Sentajo Raya) secara rutin.
Dengan kondisi ini, kata Sien, terkesan pihak PT CRS mengabaikan ruas jalan Sungai Langsat, sementara Muara Langsat yang bersepadan dengan Desa Sungai Langsat selalu dikerjakan.
“Bahkan tahun 2022 ini sudah dua kali posisi ruas jalan Suka Raja – Muara Langsat dikerjakan,” pungkasnya.***
