Ramadan

Bang Long

Bismillah,

FEBRUARI 2022 ini, kumpulan cerpen saya bertajuk Ramadan lahir. Buku sekebat cerpen itu memuat 12 judul. Penerbitnya Salmah Publishing (Pekanbaru). Tidak ada cerpen berjudul khusus Ramadan di dalam buku tersebut. Mengapa berjudul Ramadan? Alasannya karena tokoh utama dalam sekebat cerpen adalah Ramadan. Alasan lain karena cerpen-cerpen tersebut memang saya tulis di bulan Ramadan. Jadi, selain tokoh, juga berkaitan dengan bulan suci Ramadan.

Ramadan berasal dari asal kata Arab, yaitu ramida atau ar-ramad. Maknanya panas yang menghanguskan atau kekeringan. Selama sebulan Ramadan, umat Islam berpuasa. Membakar dosa diri melalui lapar dan dahaga. Kehadiran Ramadan bisa memesonakan diri atau sebaliknya. Ramadhan datang/ Jangan terpesona/ Dalam lapar dahaga/ Ramadhan datang/ Mari kita pesta/ Melagu menari. Begitu kata Presiden Penyair, Sutardji Calzoum Bachri dalam puisinya bertajuk Ramadhan. Larik-larik awal puisi ini mengajak kita untuk bergembira dengan kehadiran Ramadan. Kemuliaan dan kesucian Ramadan itulah yang mengakibatkan orang beriman penuh gembira dengan hati ikhlas menyambut kedatangan Ramadan. Nyanyikan kalbu/ Dalam irama jiwa/ Dalam luruh tubuh/ Dalam tekad membasuh. Maksudnya, sambutlah Ramadan dengan kekuatan lahir batin dan tekad serta keimanan yang kokoh.

Bulan yang dijuluki Syahrul Quran ini lazimnya dihidangkan dengan bermacam tambul. Tambul tubuh, juga tambul ruh. Pasar-pasar menyediakan beragam makanan dan minuman. Selain di pasar harian, muncul pula pasar Ramadan. Aneka jualan tersedia. Ayo santap hidangan. Secara harfiah, larik puisi ini bermakna mengajak kita menyantap makanan yang terhidang. Namun, ketika dihubungkaitkan dengan larik Mutu manikam qiyam/ Rukuk sujud tasyahud/ Dalam lezat iman/ Nyanyian syiammu/ Nada dasar Quran/ Mantapkan segala qiyam, maka Sutardji Calzoum Bachri ternyata mengajak kita menyantap hidangan ruhaniah. Dia ingin kita mendirikan amalan malam dan salat dengan menikmati puasa serta kemerduan irama dan makna Al-Quran. Larik-larik puisi ini mengajarkan kepada kita supaya berpuasa dengan penuh nikmat dan hikmat untuk penyempurnaan iman.

Hari-hari yang kita lalui selama Ramadan memang terasa lain. Perasaan lain itu menghiasi hari-hari sebulan penuh. Siang malam. Umat beriman berlomba-lomba beramal ibadah selama Ramadan. Ramai yang mendadak alim. Bual dibatasi. Perangai dipasung. Panca indera dibelenggu. Tubuh kita ingin terus bersimpuh dalam amal ibadah yang tak terhingga. Siang malam/ Biarkan pilar mesjid/ Iri diam diam. Kesungguhan melaksanakan amal ibadah di bulan Ramadan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh sampai-sampai mengundang keirian.

Ketibaan Ramadan meronai kehidupan. Rumah merona. Wajah merona. Siang merona. Malam juga merona. Tubuh merona. Kita tenggelam dalam rukuk, dalam tobat, dalam sujud. Kita cuma debu beterbangan, menyucikan kalbu selama Ramadan. Gambaran jelas dalam larik ini. Dari mangkuk rukuk Menenggak arak tobat/ Dari segala sujud/ Kita debu di hadapan Zat/ Asyik maksyuk kalbu/ Dalam hajatan Ramadhan. Ramadan menjadi penggugah amal ibadah umat Islam yang beriman. Ramadan menjadi napas ruh untuk sampai kepada Ilahi: Panjatkan ruhmu. Ramadan adalah pesta makanan jiwa untuk menyongsong hari kemuliaan dan kemenangan.

Lihatlah. Ramadan memang telah mengungkai kerinduan. Itulah Gravitasi rindu. Hanya kepada yang satu, rindu itu menghentak jejak memanggil nama-Nya. Puasa melepaskan kehendak badan. Puasa menyematkan keinginan ruh/jiwa. Bulan Syahrun Mubarak ini mengajak kita berada pada pengendalian diri dari keinginan badan dan kerendahan. Bulan yang berjuluk Syahrun Maghfirah ini juga menginginkan kita menuju kemuliaan yang tinggi. Terbanglah ke dalam/ Puncak Ramadan/ Meninggi/ Tinggalkan segala badan/ Terbang/ Ke langit ruh/ Memadumadah/ Dalam kasidah pasrah/ Dalam dia yang Maha Sah. Tujuan akhir Ramadan, yaitu berjumpa dengan Ilahi Rabbi dalam keadaan suci dan mulia.

Marhaban ya Ramadan. Kudekapmu dalam ruh.***

Alhamdulillah.
Bengkalis, Selasa, 26 Syakban 1443 / 29 Maret 2022

Baca: Hantu Minyak

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *