Ramadhan Berbunga

BULAN Ramadhan tiba. Sambutlah ia dengan lapang dada dan hati berbunga. Marhaban ya Ramadhan.

Ya, marhaban sering dimaknai sebagai selamat datang yang diucapkan kepada bulan Ramadhan. Secara esensial, sebenarnya kata marhaban bermakna lapang atau melapangkan. Marhaban ya Ramadhan; aku lapangkan dadaku uantuk menerima kehadiranmu wahai bulan Ramadhan.

Semua yang datang bersama Ramadhan istimewa tersebut juga disambut dengan lapang dada. Pada bulan Ramadhan ada perintah melaksanakan shaum atau puasa. Maka orang yang mengucapkan marhaban ya Ramadhan, sejatinya ia akan berlapang dada melaksanakan puasa tersebut. Begitu juga dalam melakukan amal kebaikan lainnya seperti shalat tarawih, tadarus Alquran hingga khatam, membayar zakat, berinfak sedekah dan lain sebagainya.

Tak ada kegiatan apapun di bulan Ramadhan yang membuat jiwanya menjadi sempit, risau dan merasa susah. Semua diterima dengan lapang dada, dengan hati berbunga.

Marhaban ya Ramadhan. Beta sambut hadirmu Ramadhan dengan penuh cinta dan hati berbunga.

Ramadhan juga dikenal dengan syahr al-barakah (bulan penuh berkah). Dalam bahasa Indonesia, tak ada yang pas sebagai terjemahan kata barakah. Kabarnya hanya mendekati saja, yaitu membahagiakan.

Maka apapun yang datang berasama Ramadhan akan membahagiakan. Ibadah shaum, tarawih, tadarus Alquran, infaq, sedekah dan lainnya membahagiakan bagi shaim (orang yang puasa). Yang melaksanakan ibadah Ramadhan pun akan semakin bahagia jika semakin banyak melaksanakan semua amal kebaikan tersebut. Amal itu pun akan membahagiakan orang lain pula, akan membuat hati-hati yang layu terkulai menjadi segar dan berbunga.

Kehadiran bulan Ramadhan memang membawa kelapangan dan kebahagiaan karena Rasulullah saw telah menyampaikan, “Apabila bulan Ramadhan datang, pintu-pintu syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan para syetan dipenjara.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pintu syurga dibuka luas karena lahan kosong menanam biji kebaikan demikian terbentang dan terbuka lebar. Pahala amal ibadah di bulan Ramadhan dilipatgandakan.

Kedatangan bulan Ramadhan membuat lapangnya dada dan rasa bahagia tak terkata juga karena sabda Rasulullah Saw, “Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena dasar iman dan ihtisaban, akan diampuni dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Siapakah yang tak akan lapang dadanya, tak akan bahagia perasaannya, dan tak akan berbunga hatinya jika dosa-dosanya diampuni? 

Bulan Ramadhan juga dikenal sebagai bulan suci. Sucikan hati, sucikan diri, sucikan harta.

Sebagai bulan suci maka jadikan mesjid (rumah suci) sebagai rumah yang lama ditempati selama bulan suci. Ucapkan kalimat-kalimat suci berupa tasbih, tahlil, takbir, doa dan kalimat-kalimat suci lainnya. Ucapkanlah kalimat-kalimat yang baik dan suci dalam kehidupan. Baca kalam suci yaitu Alquran. Dengan Alquran sucikan diri, sucikan hati, sucikan lidah, sucikan pikiran dan keinginan dari sesuatu yang kotor, yang selama ini menyelimuti diri. Isi hati dan pikiran dengan sesuatu yang suci.

Di bulan suci, bergaullah dengan orang-orang yang selalu menyucikan diri, baik secara zahiri maupun batini.

Ramadhan bulan suci akan ditutup dengan Idul Fitri (suci). Idul fitri, atau idul suci hanya akan dirayakan oleh orang-orang yang selalu menyucikan diri, bergaul dengan orang-orang yang tiada henti menyucikan diri, dan selalu berada di rumah suci serta membaca dan mengamalkan isi dari kitab suci.

Berlapang dadalah menerima dan bergaul dengan ihwal yang cuci. Berbahagialah ketika membaca kalam suci, bergaul dengan orang-orang yang selalu menyucikan diri serta bermastautin selalu di rumah suci.

Ya, hanya orang yang melapangkan dadanya untuk menerima Ramadhanlah yang akan memperoleh kesucian dan merayakan idul suci. Hanya orang-orang yang bahagia menerima kedatangan bulan suci yang akan memperoleh takwa sehingga begitu berbunga hati dan perasaannya ketika merayakan idul fitri karena ia telah memperoleh prediket takwa.

Syakban bulan nan terang
Cahayanya indah bukan bualan
Bulan Ramadhan segera datang
Segala salah mohon maafkan

Pandai bicara putra mahkota
Berharap beta ingin bersapa
Andai tersalah lidah berkata
Maaf dipinta beribu laksa

Sampan berkelok ke muara
Membawa dagangan si anak dara
Ramadhan ‘kan menjenguk kita
Sambutlah ia dengan hati gembira

Wallahu a’lam. ***

Baca: Persiapan Ramadhan

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *