LAMANRIAU.COM, GARUT – Aliansi Santri Milenial mengaku memilik untuk melaksanakan istighosah dan doa bersama bagi keselamatan bangsa Indonesia di tengah kondisi ekonomi yang terpuruk, tidak terlibat langsung dalam aksi penyampaian aspirasi yang dilakukan oleh mahasiswa, Senin 11 April 2022.
Koordinator Aliansi Santri Milenial Muhammad Wildan mengatakan, doa bersama dan istighosah dipimpin KH Entang Abdullah dan dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Qudsiyyah Garut, Jawa Barat.
“Kami aliansi santri memilih untuk melaksanakan istighosah dan doa bersama untuk keselamatan, kedamaian bangsa. Itu cara kami menolak wacana penundaan Pemilu, serta memohon agar harga-harga kebutuhan pokok stabil kembali,” sampai Wildan.
Ia mengaku kaum santri milenial mendoakan pemerintah dan kepolisian segera menindaktegas mafia-mafia bahan kebutuhan pokok dan bahan bakar minya (BBM) bersubsidi, sebagai cara untuk menyuarakan aspirasi.
“Selain itu rencananya kami akan melaksanakan audiensi bersama pejabat Polri untuk mendesak segera tindak tegas mafia-mafia kebutuhan pokok dan BBM bersubsi,” terangnya.
“Kami memilih jalan ini karena menilai hasil kajian kami sumber awal aksi 11 April 22 adalah kenaikan bahan pokok dan kelangkaan BBM bersubsidi adalah akar masalahnya,” tambah Wildan.
Selanjutnya perihal penundaan Pemilu, pihaknya menilai presiden Jokowi sudah tegas menyampaikan dalam rapat terbatas, bahwa Pemilu tidak ditunda tetap akan dilaksanakan pada tahun 2024.
“Nah disini kita harus rasional tidak boleh berpikir pendek untuk melaksanakan unjuk rasa di muka umum yang sangat mudah ditungganggi kepentingan politik kelompok tertentu,” sambungnya.
Wildan juga berharap dengan cara ini menyampaikan aspirasi bisa tersalurkan dan kemurnian ibadah puasa tetap bisa terjaga. ***
