Wapres Ma’ruf Amin Dorong PMII Wujudkan Kemandirian Bangsa

Wakil Presiden Republik Indonesia Prof Dr KH Ma'ruf Amin menjadi pembicara kunci pada puncak peringatan Harlah PMII ke-62, Senin (18/4/2022).

LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Wakil Presiden Republik Indonesia Prof Dr KH Ma’ruf Amin berharap kepada kader-kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk dapat menunjukan kiprahnya dalam mendorong kemandirian bangsa.

Menurut Kiai Ma’ruf, kemandirian bangsa adalah kunci dalam menghadapi tantangan globalisasi. Pernyataan ini disampaikan saat menjadi pembicara kunci pada puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) PMII ke-62 tahun yang dilangsungkan di Museum Nasional, Jalan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin 18 April 2022.

Pakar ekonomi syariah itu menjelaskan, sejak dekade 1980-an globalisasi menjadi tatanan baru dalam bidang politik dan ekonomi. Kondisi ini pun menyebabkan hilangnya sekat antar bangsa. Di lain sisi, bangsa Indonesia terbukti mampu melawan setiap tantangan yang muncul dengan kemandirian yang dipegang teguh sesama anak bangsa.

“Kemandirian sulit untuk dapat diwujudkan tanpa dibekali daya saing yang tinggi. Disnilah saya harapkan peran intelektual muda PMII sebagai generasi pemikir bangsa ke depan dapat menunjukan kiprahnya,” kata Kiai Ma’ruf.

Kiai Ma’ruf menambahkan, upaya meningkatkan daya saing global dapat dilakukan PMII dengan melihat dimensi yang lebih luas secara simultan dan seimbang. Artinya, ikhtiar tetsebut harus  berkontribusi terhadap kesejahteraan dan keamanan bangsa Indonesia.

Lebih lanjut, sebagai pembela bangsa penegak agama, kader-kader PMII tidak boleh melepaskan diri dari basis tradisi intelektual yang selama ini berbaur serta menyatu dengan kebudayaan.

“Tradisi itnelektual yang mampu berbaur, berdialog dan menyatu dalam tradisi nusantara yang beragam sehingga kita dapat berkolaborasi dengan kekuatan manapun,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Pembina Nasional (Mabinas) PB PMII Abdul Muhaimin Iskandar mendorong agar di usianya yang ke-62 tahun, PMII tidak hanya memperkuat transformasi gerakan, lebih dari itu, harus mendorong adanya trasformasi bangsa untuk peradaban yang lebih maju.

Meski begitu, menurut dia, tagline yang diusung PMII yaitu transformasi gerakan merawat peradaban menunjukkan PMII mengerti masa depan yang harus dipersiapkan.

“Tema transoformasi gerakan merawat peradaban mnunjukkan PMII mengerti masa depan yang harus dipersiapkan karena perubahan bukan sekedar kebudayaan, perubahan bukan sekedar ekonomi bukan sekedar sosial, bukan sekedar politik, tapi nyata adanya dalam sendi kehidupan kita,” ucap Ketua Umum PKB ini.

Dia menegaskan, karakter PMII yaitu memikirkan kesejahteraan rakyat. Karena itu transformasi yang harusnya didorong adalah transformasi bangsa.

“Bukan hanya transformasi gerakan  tapi harus berfikir transformasi bangsa untuk peradaban yang lebih maju di masa yang akan datang. Karena karakter PMII tidak memikir dirinya, yang ada di otak dan hatinya hanya kesejahteraaan rakyat,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri  menegaskan bahwa 62 tahun PMII merawat peradaban bangsa. Gus Abe juga menyebut, embrio PMII adalah Nahdlatul Ulama, DNA PMII adalah Pancasila dan Ahlusunah wal jamaah dan perjuangan PMII adalah membela NKRI.

“Jadi Pak Kapolri (Kapolri Listyo Sigit Prabowo) jika ada yang mengancam kedaulatan negeri ini, maka saya pastikan PMII adalah kader-kader yang berdiri paling depan,” katanya.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Ketua KPU Hasyim As’ary, Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid dan sejumlah pejabat lainnya serta ratusan kader PMII dari berbagai daerah. ***

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *