Kampus  

Yurnalis: Pemprov Riau Peduli Masyarakat Desa

SEMINAR DESA - Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau menggelar seminar inovasi pengembangan dan pemberdayaan pemerintahan desa, Rabu (20/4/2022).

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Staf Ahli Gubernur Riau Bidang Pemerintahan, Hukum dan Sumberdaya Manusia, Yurnalis Basri menegaskan bahwa Pemprov Riau sangat peduli masyarakat desa. Bukti kepedulian itu terlihat dari dana yang diperuntukkan terhadap masyarakat desa yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Ia mengatakan, sejak tahun 2019, Pemprov Riau menyalurkan Bantuan Keuangan Khusus kepada 1.591 desa di Provinsi Riau. Dana ini digunakan pihak desa untuk berbagai kepentingan masyarakat.

Contoh Desa Mandi Angin yang banyak terdapat Suku Sakai berhasil melaksanakan program pemberdayaan desa dari dana desa,” ujar Yurnalis saat menjadi pembicara dalam seminar inovasi pengembangan dan pemberdayaan pemerintahan desa di Auditorium UIN Suska Riau, Rabu 20 April 2022.

Seminar ini diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau yang dibuka oleh Dekan Dr Mahyarni SE MM. Dengan moderator acara Mashuri MA. Dihadiri civitas akademika UIN Suska Riau khususnya Administrasi Negara (S1).

Lebih lanjut yurnalis mengatakan, sangat mulia pekerjaan menjadi kepala desa karena dapat mengangkat harkat hidup orang banyak dan ekonominya dengan menggunakan perangkat tata kelola desa secara cerdas.

“Tahun 2022 Pemerintah Provinsi Riau Menganggarkan bantuan khusus keuangan desa Sebesar Rp 238 miliar lebih untuk mendukung pemberdayaan masyarakat desa,” jelasnya.

Sementara itu Rektor UIN Suska Riau Prof Dr Hairunas Rajab MA yang juga sebagai pembicara seminar inovasi mengatakan, kepala desa harus menguasa ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memimpin masyarakat.

Dengan menguasai teknologi akan memudahkan tugas kepala desa dan semua program dapat diketahui masyarakat secara langsung. Apalagi saat ini merupakan era muktimediadimana dengan multimedia yang berkembang dapat digunakan dan menyebarkan informasi pembangunan .

“Tugas kepala desa sangat ditentukan kepiawaian mereka mengusai informasi dan teknologi. Kedua bagian ini merupakan bagian kunci dan menentukan seorang kepala desa mampu memajukan desa yang dipimpinnya,” ujar rektor.

“Jadi kemajuan itu tidak hanya ditentukan oleh dana tetapi juga ditentukan kemampuan kepala desa memanajemen semua potensi mulai dari bantuan dana desa, dana alokasi desa, serta bantuan khusus keuangan desa sehingga desa bisa maju secara mandiri dan personal,” sambungnya.

Sementara pembicara ketiga Dr Rodi Wahyudi mengatakan, klasifikasi desa di Provinsi Riau yakni Desa Swadaya Desa Swakarya Desa Swasembada

Desa Swadaya adalah desa yang kekurangan sumber daya manusia atau tenaga kerja dan juga kekurangan dana sehingga tidak mampu memanfaatkan potensi yang ada di desanya.

Desa Swakarya memiliki ciri kebiasaan atau adat istiadat yang tidak mengikat penuh namun masih digunakan sebagai panduan. Sudah mulai menggunakan teknologi dan juga peralatan yang canggih

Desa Swasembada adalah desa yang maju dan mampu memanfaatkan serta mengembangkan seluruh potensi yang ada di desa tersebut secara optimal sehingga sesuai dengan pembangunan regional.

“SDGs desa adalah upaya terpadu untuk pembangunan ekonomi, sosial, lingkungan, hukum dan tata kelola masyarakat di tingkat desa. Goals SDGs desa diturunkan dari Goals SDGs Nasional menjadi 18 bidang fokus pembangunan,” tutup Rodi.  (*)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *