Riau  

Datuk Seri Setia Amanah Kukuhkan Pimpinan LAMR Masa Khidmat 2022-2027

Datuk Seri Setia Amanah Masyarakat Adat Melayu Riau Drs H Syamsuar M.Si mengukuhkan Ketua MKA dan Ketua DPH LAMR masa khidmat 2022-2027.

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Datuk Seri Setia Amanah Masyarakat Adat Melayu Riau Drs H Syamsuar M.Si yang juga menjabat sebagai Gubernur Riau, mengukuhkan pimpinan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) masa khidmat 2022-2027, di Gedung Daerah, Balai Serindit, Jumat 29 April 2022.

Datuk Seri Marjohan Yusuf dikukuhkan sebagai Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA), dan Datuk Seri Taufik Ikram Jamil dikukuhkan sebagai Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR. Pimpinan LAMR ini merupakan hasil Musyawarah Besar Luar Biasa (Mubeslub) selama dua hari, 16-17 April 2022, di Hotel Alpha, Pekanbaru, beberapa waktu lalu.

Kedua pimpinan LAMR ini adalah amanah 8 pengurus LAMR kabupaten/kota yang meminta dan menggesa dilaksanakannya Musdalub. Hasil Mubeslub itu tidak hanya mengamanahkan dua pimpinan LAMR yang baru, namun juga mendemisionerkan pengurus LAMR masa khidmat sebelumnya.

Helat pengukuhan pimpinan LAMR masa khidmat 2022-2027 ini penuh dengan nuangsa adat Melayu, para hadirin duduk berselemput di lantai gedung beralaskan permaidani untuk mengikuti prosesi pengukuhan yang dirangkai dengan teput tepung tawar.

Pengukuhan pimpinan LAMR ini sesuai dengan AD/ART LAMR Bab XXIII Pasal 32 yaitu: pengukuhan ketua MKA dan DPH ini LAMR dilakukan dengan musyawarah besar atau pada waktu yang ditentukan oleh Datuk Seri Setia Amanah Masyarakat adat Melayu Riau.

Tampak hadir dalam majelis itu, Datuk Seri Timbalan Setia Amanah Edy Natar Nasution yang juga menjabat sebagai wakil gubernur Riau, Forkompinda, para  kekerabatan kerajaan Indragiri dan Siak, para tokoh Riau, pengurus LAMR kabupaten/kota, para OPD dan undangan lainnya.

Pengukuhan Datuk Seri Marjohan Yusuf sebagai ketua umum Majelis Kerapatan Adat (MKA), dan Datuk Seri Taufik Ikram Jamil sebagai Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, ditandai dengan pemasangan tanjak, selempang, dan keris yang dilakukan Datuk Seri Setia Amanah  Drs H Syamsuar M.Si dan Datuk Seri Timbalan Setia Amanah Edy Natar Nasution. 

Sebelum pengukuhan Datuk Seri Setia Amanah  Drs H Syamsuar M.Si yang juga menjabat sebagai Gubernur Riau membacakan warkkah pengukuhan. 

Ketika pengukuhan hendak dilakukan, para kerabat kerajaan diminta untuk mendekati menyaksikan langsung.  Pemasangan tanjak dilakikan datuk seri setia amanah, sedangkan pemasangan selempang dilakuka oleh datuk seri timbalan setia amanah.

Selanjutnya, Ketua Kekerabatan Kesultanan Indragiri memasangkan keris di pinggang ketua MKA LAMR Riau Datuk Seri Marjohan Yusuf.

Sedangkan Ketua perhimpunan Resam Kerajaan Siak memasangkan keris di pinggang Ketua Umum DPH LAMR Datuk Seri Taufik Ikram Jamil.

Dalam petuah amanahnya, Datuk Seri Setia Amanah Drs H Syamsuar M.Si, berpesan dudukanlah tugas, fungsi, dan wewenang DKA, MKA serta DPH LAMR. Sehingga tidak bercampur aduk, sekejab ke sana dan sekejab ke sini. 

“LAMR adalah lembaga yang menjadi rumah besar masyarakat Riau, LAMR menjadi pengimbang dalam berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat adatnya. Jadi LAMR harus tetap berapa pada fungsi dan tugasnya,” ujar Syamsuar. 

Jika LAMR sudah menjaga fungsinya, sambung Syamsuar, tentunya harapan terhadap lembaga ini untuk terus berbuat bersama-sama memajukan negeri bisa diwujudkan.

Sementara, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Datuk Seri Marjohan Yusuf, tak kuasa manahan air mata,  dia menangis ketika menyampaikan petuah adat dalam majelis pengukuhan pimpinan LAMR masa khidmat 2022-2027. 

“Sebenarnya petuah adat ini rasanya hanya untuk pengurus LAMR karena di MKA ada mantan pemimpin Riau yang lebih pantas memberikan petuah amanah. Saya jadi ingat sebuah buku yang Pak Chaidir, dalam buku itu ada kata-kata sederhana namun sangat mendalam,” ucap Marjohan. 

Bagian dari tulisan itu, kata Marjohan, “jadilah orang baik dan bermanfaat.” “Tentunya kami ingin menjadi orang yang berguna dan bermanfaat. Berharap menjadi pemimpin di lembaga ini menjadi ladangamal ibadah kami,” harap Marjohan.

LAMR, kata Marjohan,  dikembalikan kepada tihtahhya, tidak perlulah berbisnis. Apalagi saat ini investasi di Riau berada nomor tiga secara nasional. Kalaupun adapun kerjasama hanya sebatas kerjasama sosial dan adat. LAMR harus tetap berada sesuai dengan adat yang tertuang dalam AD/ART.  (Adv)

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *