Puisi-puisi Devika Nur Baity

Pecah Pasir

mutiara pecah pada pasir
jejak anak-anak
mengukir nasib di atas
gunungan sampah

Rentang tangan
tak bisa memeluk kenyataan
anak-anak itu
belum selesai mandi imajinasi

Tawa pecah pada pasir
berselimut sampah
berbantal ketidaknyamanan yang pasti

Pasir pecah
Pecah pada pasir
Ah, sudahlah
mengenaskan

Tembokrejo, 6/03/2022

Pekat Malam

Apa yang perlu diselesaikan?
Malam menyuruh pulang
mengapa masih membelalakkan mata?

Malam pekat
Riuh kendaraan lenyap
Sunyi dalam kepala meriuh
Mata air biru lebam

Lampu lampu kamar lelah
Tidurlah!
Malam sudah pekat

Tembokrejo, 28 Februari 2022

Pada Jalan

Lelah
deru kendaraan
bau terik matahari
Tak pernah lepas dari sang waktu

Menapak kaki pada jalan duniawi
lambai tangan menjadi isyarat
jiwa keluarga butuh daya

Lelah memang
merekahkan senyum palsu
mengenakan jubah pahlawan yang lusuh
tangan mengulur timba keberuntungan
berharap seseorang mengulurkan sesuatu

Pada jalan
deru bentor berlalu
dan kepalsuan menyemai tawa

Tembokrejo, 25 Februari 2022

——————–
Devika Nur Baity, lahir di Banyuwangi 10 Mei 2005. Saat ini duduk di bangku kelas XI IPS SMA Negeri 1 Muncar.

Baca: Puisi-puisi Karya Fiana Winata (Bag.2)

*** Laman Puisi terbit setiap hari Minggu. Secara bergantian menaikkan puisi terjemahan, puisi kontemporer nusantara, puisi klasik, dan kembali ke puisi kontemporer dunia Melayu. Silakan mengirim puisi pribadi, serta puisi terjemahan dan klasik dengan menuliskan sumbernya ke email: [email protected] [redaksi]

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *