Pecah Pasir
mutiara pecah pada pasir
jejak anak-anak
mengukir nasib di atas
gunungan sampah
Rentang tangan
tak bisa memeluk kenyataan
anak-anak itu
belum selesai mandi imajinasi
Tawa pecah pada pasir
berselimut sampah
berbantal ketidaknyamanan yang pasti
Pasir pecah
Pecah pada pasir
Ah, sudahlah
mengenaskan
Tembokrejo, 6/03/2022
Pekat Malam
Apa yang perlu diselesaikan?
Malam menyuruh pulang
mengapa masih membelalakkan mata?
Malam pekat
Riuh kendaraan lenyap
Sunyi dalam kepala meriuh
Mata air biru lebam
Lampu lampu kamar lelah
Tidurlah!
Malam sudah pekat
Tembokrejo, 28 Februari 2022
Pada Jalan
Lelah
deru kendaraan
bau terik matahari
Tak pernah lepas dari sang waktu
Menapak kaki pada jalan duniawi
lambai tangan menjadi isyarat
jiwa keluarga butuh daya
Lelah memang
merekahkan senyum palsu
mengenakan jubah pahlawan yang lusuh
tangan mengulur timba keberuntungan
berharap seseorang mengulurkan sesuatu
Pada jalan
deru bentor berlalu
dan kepalsuan menyemai tawa
Tembokrejo, 25 Februari 2022
——————–
Devika Nur Baity, lahir di Banyuwangi 10 Mei 2005. Saat ini duduk di bangku kelas XI IPS SMA Negeri 1 Muncar.
Baca: Puisi-puisi Karya Fiana Winata (Bag.2)