LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Sebuah kata jika sudah viral, maka akan banyak orang memakai kata itu, tanpa mengetahui makna dari kata tersebut.
Contohnya, kata healing. Di media social banyak tersebar kata healing. Caption healing dipakai ketika mereka pergi liburan atau pergi ke tempat-tempat wisata.
Menurut content creator Irwan atau lebih akrab disapa Wantja, “healing” dalam konteks kesehatan mental tidak sesederhana pergi liburan atau wisata kuliner.
“Kalau membicarakan healing harus diawali dengan adanya luka dulu. Kita sudah tahu kalau sebenarnya ada luka dalam perasaan kita, mungkin pengalaman yang kurang menyenangkan atau hal yang bikin kita kepikiran terus menerus,” ujarnya.
Lebih jelasnya Wanja menyebutkan, healing adalah proses dimana kita berusaha “move on” atau mengobati perasaan luka tersebut supaya kehidupan kita di masa depan lebih mudah.
“Healing bukan makan cantik, jajan kopi kekinian, atau liburan. Healing itu bagaimana caranya kita melewati perasaan yang enggak mudah. Pengalaman buruk sehingga kita bisa berfungsi dengan lebih baik ke depannya,” jelas Wantja.
Jadi jelas ya, healing bukanlah sekedar pergi jalan-jalan atau refreshing. Tapi healing di sini untuk menyembuhkan mental yang down atau terpuruk.
