LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Dalam pertemuan dengan Vladimir Putin, Jokowi menyebutkan dia telah menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky untuk Presiden Rusia.
Namun belakangan, Jurubicara Kremlin Dmitry Peskov memastikan tidak ada pesan tertulis dari Zelensky untuk Putin.
Menanggapi hal itu, banyak orang menyayangkannya. Presiden Jokowi dinilai telah melakukan kesalahan fatal dalam kancah politik dunia.
Apalagi pasca pertemuan Jokowi dengan Putin, Rusia malah makin mengencangkan serangannya ke Ukraina.
Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menilai bangsa Indonesia sudah dipermalukan oleh presidennya sendiri setelah adanya bantahan dari Kantor Presiden Ukraina itu.
“Jika benar terjadi, maka Jokowi sebagai Presidensi G-20 lakukan kesalahan fatal. Kesalahan ini memalukan bangsa Indonesia,” ujar Muslim seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu, 3 Juli 2022.
Padahal, kata Koordinator Indonesia Bersatu ini, tidak pantas seorang kepala negara dan kepala pemerintahan seperti Jokowi melakukan kekeliruan yang fatal. Apalagi posisi Presiden Indonesia saat ini sebagai Ketua G-20.
Muslim menambahkan, klaim Jokowi soal pertemuan dengan Zelensky dan Putin yang sukses, menjadi boomerang saat ini.
“Setelah Jokowi meninggalkan Ukraina, Ukraina digempur Rusia semakin hebat. Alih-alih mendamaikan, malah mengobarkan peperangan. Ini diplomasi yang gagal,” beber Muslim.
