Lima Puluh Orang Finalis Bujang Dara Riau Kunjungi LAMR

Para finalis Bujang dan Dara Provinsi Riau 2018 bersama pengurus LAMR berfoto di depan Balai Adat Melayu.

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Sebanyak 50 finalis Bujang dan Dara Provinsi Riau tahun 2018 melakukan kunjungan ke Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Selasa (7/8). Mereka berasal dari kabupaten/kota di Provinsi Riau sebanyak 12 pasang dan dari umum 13 pasang.

Kehadiran para finalis Bujang dan Dara Riau 2018 di LAMR diterima oleh Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datin Hj. Nuraini, Sekretaris Umum DPH LAMR Datuk M. Nasir Penyalai, Datin Endrawati Razak, Datin Hj. Maliha Azis, Datin Hj. Baiduri Zam, Datuk Mosthamir Thalib, dan Datin Tengku Rahimah.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Riau Yulisma selaku pimpinan rombongan didampingi Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dandun Wibawa, dan Kepala Seksi Sarana Promosi Syarifah Syofiah mengatakan, tujuan kunjungan finalis Bujang dan Dara Provinsi Riau 2018 ke LAMR ingin mengetahui lebih dalam mengenai adat dan budaya Melayu.

“Kami khususnya adik-adik Bujang dan Dara ini ingin mendapatkan arahan dan pencerahan mengenai adat dan budaya Melayu,” kata Yulisma.

Yulisma pada kesempatan tersebut juga menyampaikan sejumlah prestasi yang diraih Bujang dan Dara Riau diantaranya Bujang Riau bernama Aliya meraih juara pertama dari 34 provinsi. Dara Zaskia terpilih menjadi duta ekowisata Indonesia dan meraih juara II fotogenik tahun 2016 lalu.

Timbalan Ketua Umum LAMR Datin Hj. Nuraini mengatakan, pengurus LAMR dengan senang hati menerima kunjungan para finalis Bujang Dara ini. “Kami menerima ananda semua dengan senang hati,” katanya.

Nuraini berharap apa yang menjadi harapan para finalis untuk menjadi yang terbaik dapat terwujud dan dapat pula menjadi contoh bagi generasi muda agar memiliki akhlak mulia.
“Tengku Buang Asmara raja kedua, tak pernah lelah membangun negara melalui kegiatan Bujang dan Dara, kita bangun generasi yang berakhlak mulia, ” kata Nuraini menyampaikan sebait pantun.

Sekretaris Umum DPH LAMR Datuk M. Nasir Penyalai yang tampil sebagai pemandu pertemuan juga mengingatkan para finalis Bujang dan Dara Riau 2018 untuk tidak melupakan bahasa Melayu Riau.

Bahasa merupakan jati diri dan jiwa bangsa yang harus dijaga. Melalui bahasa, orang akan dapat mengetahui dari kalangan mana seseorang itu berasal.

“Kalau hendak mengenal orang berbangsa, lihat pada budi bahasa,” kata Datuk M Nasir mengutip salah satu bait Gurindam Duabelas karya sastrawan Raja Ali Haji.

Para finalis Bujang dan Dara Riau 2018 pada kesempatan tersebut mengenakan baju Melayu warna warni membuat penampilan mereka terlihat menarik. (rls)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *